4.366 Balita dan Anak-anak di Sikka Alami Stunting

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Helena Kidi Labot mengatakan bahwa total Balita dan anak-anak di Kabupaten Sikka yang mengalami stunting mencapai 4.366 orang.

Hal ini disampaikan oleh Helena dalam kegiatan Selebrasi dan Learning, WVI-AP Sikka dan Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Maumere di Hotel Lokaria, Senin (24/5/2021).

“Berdasarkan data yang diperoleh, semua Puskesmas di Sikka mengalami stunting dengan angka terbanyak dari Puskesmas Nita 408 orang, disusul Kopeta 344 orang, dan Magepanda 278. Sedangkan yang paling sedikit kasusnya yakni Puskesmas Nele sebanyak 3 orang, kemudian Tuanggelo 24 orang dan Palue 37 orang,” jelas Helena.

Helena merincikan data lengkapnya yakni Puskesmas Paga 141 orang, Lekebai 146 orang, Feondari 107 orang, Wolofeo 164 orang, Nanga 121 orang, Bola 130 orang, Habibola 190 orang, Mapitara 177 orang, Watubaing 222 orang, Boganatar 115 orang, Waigete 213 orang, Tanarawa 278 orang, Kewapante 128 orang, Hewokloang 127 orang.

Puskesmas Waipare 285 orang, Palue 37 orang, Tuanggelo 24 orang, Koting 91 orang, Nele 3 orang, Nita 408 orang, Magepanda 278 orang, Kopeta 344 orang, Teluk Maumere 66 orang, Wolomarang 191 orang, Teluk Maumere 76 orang, dan Puskesmas Beru 304 orang.

Sementara di Desa Duu, Kecamatan Lela, kata Helena, tidak ada kasus stunting baru sejak tahun 2019 hingga 2021.

“Desa ini merupakan Desa dampingan WVI. Sehingga Ia menyampaikan terima kasih atas kerja sama pihak WVI sebagai mitra pemerintah dalam menekan meningkatnya kasus stunting di desa tersebut,” ujarnya.

Sejauh ini, Dinas Kesehatan melakukan penanganan spesifik yakni bagaimana melatih keluarga atau kader dalam memberikan makanan untuk bayi dan anak. Selain itu, pihaknya melakukan sosialisasi tentang pencegahan stunting, penanganan mulai dari ibu hamil, bayi, dan Balita.

Seorang peserta dari Forum Anak Sikka yang merupakan Duta Genre Kabupaten Sikka, Maria Aldania Federika M. Pedo berharap kepada WVI-AP Sikka untuk melakukan upaya apa pun untuk menekan angka stunting di Sikka.

“Waktu saya menjadi Duta Genre Kabupaten Sikka, kami membahas dan mempelajari tentang stunting. Dari saya pelajari di duta genre, menurut saya stunting masih banyak di Kabupaten Sikka meskipun sudah sering dilakukan sosialisasi,” ujarnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA