Maumere, Ekorantt.com – Satu lagi inovasi usaha baru KSP Kopdit Pintu Air yang bakal memperkenalkan berupa produk olahan perbekalan rumah tangga kepada konsumen.
Unit usaha ini diberi nama Pintar Care Rotat Indonesia atau disingkat dengan PCRI. Unit usaha baru itu merupakan salah satu bagian usaha dari PT. Pintar Asia yang akan memproduksi perbekalan kesehatan rumah tangga guna melayani kebutuhan anggota.
Hadirnya unit usaha itu ditandai dengan perayaan upacara sabda dan pemberkatan gedung kantor serta ruang produsi oleh RD. Moses Kuremas yang berlangsung di gedung lantai satu Pintu Air Swalayan Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kota Maumere pada Selasa, (10/8/2021).
Hadir pada acara tersebut Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobut Jano, Sekeretaris II Agustinus Nong, Direktur PT. Pintar Media Prgoup, Vinsensius Deo, Yuvensius Nurak selaku Direktur PT. Pintar Asia serta sejumlah undangan lainnya.
Manajer PCRI, Theresia Ine Ruti, seusai pemberkatan gedung dan peralatan kerja kepada media ini mengatakan hadirnya PCRI ini sesungguhnya untuk mendukung sektor usaha dari Koperasi Pintu Air yang telah ada dan juga membantu para anggota yang memiliki usaha sejenis.
“Contoh, sekarang Pintu Air sudah memiliki kebun hortikultura di Wairita, Kecamatan Waigete. Hasil produksi selain akan dipasarkan secara langsung, akan kami olah menjadi sauh tomat dan sambal botol,” tutur Theresia.
Sebagai langkah awal, PCRI akan memproduksi perbekalan kesehatan tumah tangga seperti hand sanitizer, pembersih lantai dan piring dan berikutnya akan memproduksi olahan makanan yaitu saus tomat dan sambal botol. Kemudian akan memproduksi sabun, sampo dan parfum.
Menjawab Ekora terkait keraguan akan kualitas dan sulitnya mendapatkan bahan baku, Theresia dengan entengnya mengatakan bahwa dirinya sangat optimis usaha ini akan berkembang baik, karena di NTT mungkin baru di Maumere yang punya usaha ini.
“Saya sarjana kimia dan tim kami juga ada yang sarjana farmasi serta punya pengalaman kerja di Jawa. Usaha seperti ini disana merupakan usaha rumahan, kenapa kita disini tidak bisa buat,” tanya Theresi. Ia pun menambahkan proses perijinanyapun hanya dilakukan oleh dinas setempat serta Balai Pengawasam Obat Makanan (BPOM).
Terkait penyedian bahan baru, lanjut Theresia, bahan baku kimia tentu didatangkan dari Jawa. Ia optimis meski sebagian bahan baku didatangkan dari luar Flores tentu harga akan bersaing dan lebih murah.
Sementara itu, Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan oleh pengelolah PCRI. “Ini sebuat terobosan yang sangat luar biasa, yang dilakukan oleh seorang menejer perempuan,” tutur Yakobus Jano. Sembari menambahkan bahwa proses persiapan gedung kantor serta peralatan kerja hanya dalam tempo satu bulan sudah selesai.
Hal ini menurut Yakobus Jano sangat laur biasa, karena dirinya sendiri membuktikan bahwa manajernya sungguh-sungguh menggunakan waktu dan mengawasi pekerja agar bekerja tepat waktu dengan progres yang terukur.
Oleh karena itu Yakobus Jano berpesan kepada semua direktur dan manajer anak perusahan KSP Kopdit Pintu Air agar bekerja lebih keras lagi over time serta bersikap jujur dan beinovasi tanpa batas.
“Karena bila demikian sikap dan pola kerja kita, niscaya yang Tuhan tidak mengabulkan doa kita, karena kita percaya bagi Tuhan tidak ada yang mustahil,”katanya.
Lukas Rudolf Lado