Maumere, Ekorantt.com – Sanggar Yoh.23 MOF, SMK Yohanes XXIII Maumere berhasil meraih juara 1 favorit pada lomba tari virtual berbusana tenun ikat NTT. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Sanggar Tari Hati Bapa NTT pada awal Agustus 2021 lalu.
Adapun tarian yang ditampilkan Sanggar Yoh.23 MOF ialah Ngaji Te’na Nian Tana NTT (Doa untuk arwah leluhur NTT). Pengumuman kejuaraan melalui live streaming pada Jumat 13 Agustus 2021 Pukul 18.00 WITA.
“Saya bangga karena tarian ini saya siapkan untuk tarian tunggal FL2SN SMK. Tapi karena ada lomba tari virtual berbusana tenun ikat NTT kami siap ikut. Sayangnya hanya dua kali latihan kami bisa menuai juara 1 favorit berdasarkan etnis kebudayaan dengan mengantongi score 1850,” ujar Thomas Aquino, Pembina Sanggar Yoh. 23 MOF kepada Ekora NTT sehari setelah pengumuman pada Sabtu, (14/8/2021).
Kepala Seksi Olahraga Dinas PKO Kabupaten Sikka ini memaparkan garapan tari ini mengekspresikan karakter para wanita Kabupaten Sikka yang lemah lembut, berani, lincah dan penuh power.
Tarian Ngaji Te’na Nian Tana NTT, lanjut Thomas, diangkat dari peristiwa fenomena alam Siklon Seroja yang terjadi pada Minggu 4 April 2021 disaat NTT sedang dilanda Pandemi Covid-19.
Tarian diawali dengan lari ketakutan terhadap bencana yang datang dengan tiba-tiba sambil berteriak Ami Norang, Ami Norang (kami ada, bahasa Sikka, red) sebanyak dua kali sambil menyentak kaki diatas bumi untuk menghadirkan sang pencipta langit dan bumi.
Setelah itu dilanjutkan dengan ritual doa dari empat wilayah Flobamora (Flores, Sumba, Timor dan Alor). Ritual doa memiliki makna sama yakni “Tuhan Lindungilah dan Jagalah Kami”. Napa Ringgiku Ama Wolomarawi (Sumba), We’nang Butang Haing Te’gung (Alor), Uis Neno Nokan Kit (Timor) dan Ama Pu Benjer (Flores).
Ritual selanjutnya, kata Thomas, memohon bantuan Tuhan agar derita ini cukup sampai disini.
“Kemudian gerakan membantu sesama korban yang dicurahkan dalam aktivitas saling menolong dengan lincah dan penuh kekuatan tersisa, walaupun sama-sama mengalami penderitaan akibat bencana alam dan pandemi Covid-19. Tapi kita harus bangkit sehingga ada perubahan baru di NTT. Inilah nilai dari tarian ini,” urai Thomas yang juga Koreografer tarian ini.
Kepala SMK Yohanes XXIII Maumere, Marselus Moa Ito, mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah berjuang keras akhirnya bisa membawa harum nama SMK Yohanes XXIII Maumere di tingkat Provinsi NTT.
“Lebih khusus saya berterimakasih kepada empat penari Ovi, Yuren, Dita dan Ona, pembimbing sanggar bapak Thomas dan Ibu Narti, bapak ibu guru multi media, penata musik yang telah memberikan yang terbaik untuk lembaga ini,” tutupnya.
Yuven Fernandez
Terima kasih untuk untuk PA YUVEN PENULIS EKORA NTT …SEMOGA KEDEPAN EKORA NTT SEMAKIN MAJU DAN SELALU DIHATI …SUKSES .