Maumere, Ekorantt.com – Menanggapi keluhan orang tua murid terkait transparansi penggunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP), Kepala Sekolah SMPN 45 Watu Pajung Sikka, Dominika Dince buka suara. Diakuinya, ada miskomunikasi yang terjadi antara pihak sekolah dan orang tua murid.
Dince mengatakan, pencairan dana PIP tahun 2020 dilakukan secara kolektif. Pencairan kolektif ini memiliki surat keputusan dari pusat dan pihak sekolah sifatnya hanya menjalankan.
“Sekolah yang urus. Dengan catatan ada tanda tangan siswa penerima manfaat. Kalau satu siswa belum tanda tangan berarti dana belum bisa dicairkan,” jelas Dince.
Di tingkat sekolah, lanjut Dince, pihaknya memiliki aturan tentang dana PIP. Bahwa kalau ada pencairan, dana PIP langsung dimasukkan ke uang sekolah. Kalau ada sisa, dibawa ke kelas berikutnya, misalnya kelas 8. Kalau ada sisa lagi, dibawa ke kelas 9.
“Nah, sampai di kelas 9, saat pengambilan ijazah, baru masing-masing anak itu dicek sudah. Bendahara cek, anak ini sisa uangnya, misalnya 200 ribu rupiah. Sekolah harus kembalikan. Itu kalau ada sisa. Kalau ada yang tunggakan, diambil dari dana PIP tersebut,” terangnya.
“Nanti uang dikembalikan pada saat pengambilan ijazah. Ijazah sementara ditulis sekarang, mudah-mudahan minggu depan sudah selesai,” tambahnya.
Hanya saja dua tahun terakhir, aturan sekolah tersebut tidak disosialisasikan ke pihak orang tua murid. Pihak sekolah terkendala dengan pandemi Covid-19.
“Saya tidak bisa kumpulkan orang tua untuk datang ikut pertemuan. Biasanya menjelang UN, saya panggil orang tua untuk jelaskan tentang segala macam yang berkaitan dengan UN, lalu saya sosialisasikan aturan kami di sini,” bebernya.
“Jangankan orang tua, anak saja masih belum tatap muka,” sambungnya lagi.
Meski begitu, aturan yang ada tetap berjalan. Dan Dince memastikan bahwa dana PIP milik siswa tetap ada dan tidak hilang.
Dikatakan bahwa dirinya telah dipanggil Kepala Dinas PKO Sikka untuk memberikan klarifikasi. Ia sampaikan yang terjadi apa adanya.
Lalu Kadis PKO Sikka, kata Dince, meminta dirinya untuk mengundang orang tua murid untuk mengadakan pertemuan.
“Saya rencana, hari Senin ka apa, saya buat surat undangan untuk orang tua,” tutupnya.