Nasib Gedung SD Negeri di Sikka, Berlantai Tanah Tanpa Pintu dan Jendela

Maumere, Ekorantt.com – Nasib gedung SDN Klatang di Dusun Watubura, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka memprihatinkan. Masih berlantai tanah, tanpa pintu dan jendela.

Terletak di daerah terpencil,  fasilitas penunjang Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di SDN Klatang masih sangat minim.

Salah satu guru honor daerah (Honda) SDN Klatang, Yasintus Lake menuturkan bahwa SDN Klatang didefinitifkan oleh mantan Bupati Yoseph Ansar Rera pada tanggal 11 September 2014.

“Sekolah ini adalah sekolah negeri tetapi kelihatannya seperti bukan sekolah negeri. Karena kami di sekolah masih Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2012,” ujarnya kepada Ekora NTT, pekan lalu.

Menurut Yasintus, SDN Klatang pernah dikunjungi oleh Kepala Dinas PKO bersama staf pada acara perayaan hari ulang tahun sekolah dua tahun yang lalu.

“Waktu Pak Kadis PKO kunjung ke sekolah, kami minta masuk guru PNS sebanyak tiga orang. Kami juga sampaikan terkait dengan kondisi gedung sekolah tetapi anggarannya tahun kemarin terpangkas karena covid sehingga kami tidak dapat,” ungkapnya.

Selain Kadis PKO, Bupati Sikka Robi Idong juga pernah melewati SDN Klatang pada saat kunjungan perdananya ke Desa Persiapan Wai Paar.

Yasintus menambahkan “anggota DPRD Kabupaten Sikka yang kunjung ke SDN Klatang ini hanya Pa Wens Wege.”

Yasintus berharap pemerintah dan DPR bisa memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana demi menunjang proses belajar dan mengajar.

“KBM setiap hari dua kelas. Kami bagi sekat pertama untuk kelas 3 dan kelas 4. Sekat yang ketiganya untuk kelas 1 dan 2. Kelas 6 di gedung sebelah,” kata Yasintus.

Sementara satu ruang guru dibagi dalam lima sekat yaitu ruang guru, kepala sekolah, ruang perpustakaan, ruang buku, dan gudang.

Untuk kursi dan meja, jelas Yasintus, pihaknya sudah berjuang melalui musrembangdes tapi belum ada jawaban sampai sekarang. Pihaknya juga telah menyampaikan hal itu ke dinas PKO, tapi belum terjawab.

“Selama KBM siswa kami hanya memiliki 4 kursi dan 4 bangku. Jumlah murid setiap kelas paling tinggi 10 orang, paling sedikit 7 orang. Jadi kalau ada siswa tidak dapat bangku kami minta komite untuk bikin bangku darurat,” ujarnya.

Wens Wege saat berkunjung ke SDN Klatang

Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Wenseslaus Wege prihatin saat melihat kondisi bangunan SDN Klatang. Dirinya meminta Dinas PKO Sikka memperhatikannya.

“Saya berharap segera diperbaiki bangunan sekolah ini. Setidaknya dialokasikan juga anggaran untuk memperbaiki ruang kelas yang masih beralaskan tanah, jendela dan pintu tidak ada. Saya akan perjuangkan itu. Jangan sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar peserta didik,” ucap Wens Wege.

TERKINI
BACA JUGA