Melihat Miniatur Kapal Pinisi Karya Siswa SMP di Sikka

Maumere, Ekorantt.com – Nong Senda (17), siswa kelas VIII SMPK Supra Talibura, Kabupaten Sikka ternyata mampu menghasilkan karya seni yang ciamik. Ia berhasil membuat kerajinan berupa miniatur kapal pinisi berbahan dasar bambu.

Bambu-bambu yang sudah diserut halus ditempatkan pada bagian bodi perahu. Dengan perekat lem ia tempel beberapa ornamen di perahu hingga menghasilkan perahu pinisi yang ciamik. Hasil kriya seni itu ia buat semirip mungkin.

Keberhasilan Nong membuat miniatur kapal pinisi itu tidak terlepas dari dampingan Polsen Niron dari Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Kemudian dibantu oleh asisten seniman Vinsensius Nong Yanuaris, guru PPKN dan pengampu mata pelajaran Seni Budaya pada SMPK Supra Talibura.

“Ketika saya ditunjuk sebagai asisten seniman pada program GSMS 2021  untuk sekolah penerima SMPK Supra Talibura dengan bidang seni rupa kriya kerajinan bambu, saya sangat termotivasi dan proaktif mendorong siswa sebanyak mungkin untuk bisa ambil bagian sebagai peserta,” ujar Vinsen kepada Ekora NTT pada Minggu (26/9/2021).

Vinsen mengungkapkan rasa bangganya karena mendapatkan seniman GSMS seperti Pak Polsen Niron karena sangat berkualitas dan profesional membagikan pengalaman keahlian dalam bidang seni rupa kriya. Sangat sederhana penjelasannya dan sangat cepat diserap oleh para siswa.

iklan

“Hasilnya sebanyak 64 siswa SMPK Supra Talibura dengan antusias mengikuti seni rupa kriya dari bambu ini,” kata Vinsen.

Sementara, guru GSMS pada SMPK Supra Talibura, Polsen Niron, kepada Ekora NTT mengatakan bahwa dirinya sangat respek karena tanggapan dari sekolah sungguh luar biasa. Bahkan Kepala SMPK Supra Talibura, Yuliana Koltide, menambah empat guru mendampinginya dan mereka juga ikut belajar seni kriya.

“Sekolah siap membuka sarana ruang kreatif para siswa sehingga kedepan sekolah ini bisa menjadi sekolah swasta plus. Saya salut kepada ibu kepsek dan para guru,” tandas putra Flores Timur ini yang mengaku tertarik dengan motivasi dan antusiasme para siswa mengikuti kegiatan ini.

Prinsip GSMS, lanjutnya, bukan menjadikan siswa seniman. Tetapi siswa menemukan jati dirinya dan memperoleh sesuatu yang baru seperti memperoleh keterampilan seni kriya bambu.

“Saya bangga menjadi bagian dari GSMS dan ditempatkan di Talibura. Mudah-mudahan kreatifitas anak muda akan seni kriya dari bambu ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Sikka,” tutupnya.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA