Ratusan Mahasiswa STFK Ledalero Tanam Pohon Bakau dan Pungut Sampah di Pantai Ndete

Maumere, Ekorantt.com – Sebanyak 206 mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero melakukan kegiatan penananam pohon bakau dan pungut sampah di sepanjang Pantai Ndete, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Sabtu (23/10/2021). Aksi ini merupakan realisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) pembelajaran mata kuliah Filsafat Lingkungan di STFK Ledalero.

Lokasi penanaman bakau terletak sekitar 29 kilometer dari Kota Maumere. Lahan seluas 70 hektar itu milik pasangan suami istri Viktor Emanuel Rayon alias Baba Akong (alm) dan Angelina Nona.

Koordinator Kegiatan, Frater Yunus Meo menjelaskan ratusan mahasiswa itu merupakan gabungan para awam Katolik, suster, bruder, dan para frater/calon imam dari 11 konvik atau biara. Mereka adalah para student filsafat semester V di STFK Ledalero.

“Kegiatan ini juga merupakan komitmen kami untuk merawat lingkungan hidup seperti yang kami geluti dalam teori-teori Filsafat Lingkungan. Ada sekitar dua ratus anakan pohon bakau yang kami tanam hari ini,” ujar Yanus.

Sementara itu, Dosen Filsafat Lingkungan, Dr. Felix Baghi, menjelaskan bahwa belajar filsafat lingkungan tidak cukup dengan berteori dan berargumentasi di dalam kelas.

iklan

Menurutnya, pergulatan filosofis memang penting agar abstraksi berpikir mahasiswa dijernihkan. Namun, teori mesti juga ditunjukkan secara nyata dalam kehidupan.

“Ada kesatuan makna antara manusia, alam, dan lingkungan. Kesatuan ini selalu tersituasi. Kita berfilsafat dari situasi hidup setiap hari. Karena itu, mata kuliah Filsafat Lingkungan mesti menghantar mahasiswa secara aktif merespons lingkungan sekitarnya,” jelas Pater Felix.

Ia mengaku senang karena upaya berfilsafat di dalam ruang kelas termaktub dalam kreativitas yang nyata.

“Mesti ada referensi dalam berfilsafat. Ada kepandaian akademis, ada kepandaian praktis. Kalian sudah menyatukan ketajaman akademis dan kepandaian praktis itu,” ujarnya.

Ditemui terpisah, Angelina Nona menjelaskan bahwa melejitnya nama hutan mangrove di wilayah itu berkat inisiatif dan kerja keras almarhum suaminya. “Almarhum Baba Akong yang memulai semua ini,” kenangnya.

Ia mengapresiasi dan sangat berterima kasih kepada semua peserta kegiatan penanaman pohon bakau di sepanjang Pantai Ndete.

“Terima kasih untuk dukungan dan kerja keras yang baik dari kalian semua,” ucapnya.

Yanto Kopong salah satu mahasiswa peserta kegiatan berharap agar aksi tanam bakau terus digiatkan dengan target utama yakni daerah-daerah pesisir yang kritis.

“Daerah-daerah kritis perlu jadi prioritas ke depannya,” tutupnya.

Untuk diketahui, Baba Akong (alm) dan Angelina Nona dikenal sebagai tokoh pelestari lingkungan yang telah mendapat sejumlah penghargaan di tingkat Nasional, seperti penghargaan Kalpataru pada 2008 dan 2009, masing-masing diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Ir. Rachmat Witoelar, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Almarhum Baba Akong dan Angelina Nona juga dua kali diundang ke acara Kick Andy, di kanal Metro Tv.

Paul Tukan

 

TERKINI
BACA JUGA