Larantuka, Ekorantt.com – PGRI Cabang Tanjung Bunga bersama siswa-siswi SMPN 1 Tanjung Bunga di Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, mengolah lahan tidur di wilayah mereka untuk ditanami berbagai jenis pangan lokal.
Pengolahan lahan tidur itu untuk menjawabi salah satu program mereka yakni program ‘Kebun PGRI’.
“‘Kebun PGRI’ yaitu kebun yang digagas oleh pengurus PGRI di masing -masing kecamatan dengan menggerakan pengurus, para guru dan juga siswa untuk menyiapkan lahan, menanam tanaman apa saja, merawat hingga panen,” Ketua PGRI Cabang Tanjung Bunga, Yohanes Milan Liwun, Sabtu (4/12/2021).
Tujuan program tersebut, kata kepala SMPN 1 Tanjung Bunga itu, yakni mendorong pemanfaatan lahan-lahan tidur di wilayah kecamatan untuk dijadikan kebun contoh saat pembelajaran di luar kelas.
Selain itu, lanjut dia, program ‘Kebun PGRI’ juga untuk menjawabi kurikulum Muatan Lokal yang sudah diluncurkan pada puncak HUT PGRI dan HGN pada 25 November 2021.
Adapun tanaman yang ditanam di ‘Kebun PGRI’ yakni jagung, ubi, pisang, dan beberapa lainnya. Tanaman-tanaman itu nantinya bisa menjadi bahan dasar pembuatan makanan lokal saat pembelajaran Muatan Lokal.
“Praktik pembelajaran siswa, bisa memanfaatkan bahan-bahan lokal di ‘Kebun PGRI’,” ujarnya.
Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian, mengatakan, di tengah perkembangan teknologi saat ini, siswa-siswi tidak boleh dijauhkan dari tradisi leluhur.
“Nenek moyang kita, sebagian besar waktunya ada di kebun, ladang, dan tangan selalu kotor dengan tanah yang menghasilkan berbagai jenis tanaman sebagai bahan pokok makanan sehari-hari,” ujarnya.
“Pembelajaran seperti ini tidak diajarkan di sekolah. Padahal nilainya sangat tinggi. Terkadang kita belajar hal canggih, tetapi lupa pembelajaran lokal milik kita yang sangat bernilai,” katanya.
Yurgo Purab
