Ende, Ekorantt.com – Bupati Ende, Djafar Achmad menanggapi kerusakan pipa jaringan instalasi milik Perusahan Umum Daerah Air Minum Tirta Kelimutu Ende akibat banjir pada Selasa (18/1/2022).
Kepada awak media, Kamis (20/1/2022), Bupati Djafar mengaku telah mendapatkan laporan dari Direktur Perumnda Tirta Kelimutu kerugian akibat bencana tersebut.
Dikatakannya, Pemkab Ende siap untuk menanggulangi perbaikan instalasi perpipaan karena air merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.
“Saya sudah perintahkan Kepala PUPR untuk hitung. Kita sudah bentuk tim penanggulangan bencana. Untuk kepentingan masyarakat pasti kita tanggulangi. Bisa gunakan dana sebelum perubahan,” ungkap Bupati Djafar.
Sebelumnnya, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Ende sejak Selasa (18/1/2022) malam hingga Rabu (19/1/2022) siang menghanyutkan pipa distribusi utama milik Perumda Tirta Kelimutu.
Sebanyak 37 batang pipa distribusi berdiameter 12 cm yang menyalurkan air dari Kali Wolowona hanyut terbawa banjir. Akibatnya, hampir seluruh wilayah dalam Kota Ende dipastikan tak mendapatkan pasokan air bersih.
“Kami sedang melakukan perhitungan atas kejadian tersebut. Pipa yang hanyut ada 37 batang. Itu per batang harganya 9 juta belum ditambah aksesoris, pajak dan transportasi. Ya, kerugian kira-kira 500 juta,” tutur Yustinus Sani, Direktur Perusahan Umum Daerah Tirta Kelimutu Ende, saat dikonfirmasi Ekora NTT pada Rabu (19/1/2022) sore.
Menurut Yustinus, akibat putusnya instalasi jaringan perpipaan, pelayanan air minum kepada pelanggan di sebagian wilayah kota Ende akan terhenti.