Larantuka, Ekorantt.com – Ina Maria (40), seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka, Flotim menjadi korban penjambretan oleh orang tak dikenal (OTK).
OTK itu melakukan aksi jahatnya saat Ina Maria di atas motor pada Rabu (09/02/2022) sekitar pukul 07.30 WITA.
Kejadian itu bermula dari Yanti (35) menghantar Ina Maria ke Apotik Ceria untuk membeli obat. Namun tiba-tiba mereka disambangi oleh orang yang tak dikenal dan langsung menarik paksa dompet milik Ina Maria di atas motor.
Yanti bercerita, awalnya keduanya dari arah Sarotari ke Apotik Ceria. Laju kendaraan cukup ngebut karena khawatir apotik tutup.
Saat persis dekat SMP Negeri Larantuka, situasi gelas, ia hendak menyalip sebuah mobil pikap. Dari situ, ada motor vixon dari arah berlawanan, kemudian pelaku menyolong dompet Ina Maria.
“Tiba-tiba Mama Ina bilang saya punya dompet kemalingan. Jadi kalang kabut kami. Kami sempat berteriak dan kejar motor itu. Pas depan Hotel Fortuna motornya sudah tidak ada lagi,” kisah Yanti kepada Ekorantt.com, Kamis (10/02/2022).
Yanti berkata, ia sempat melihat dan mengingat ciri-ciri orang tersebut. Kulit hitam, rambutnya sedikit plontos, pakai baju kaos warna pink (merah muda) dan bunga-bunga dengan celana jeans pendek.
“Dia tidak pakai helm,” ucap Yanti.
Saat itu, Yanti dan Ina Maria berusaha mengejar pelaku namun karena silaunya lampu kendaraan dan ramainya situasi jalan maka pelaku tidak dapat terdeteksi hingga kini.
Ina Maria menuturkan, ia mengalami kehilangan satu buah dompet berisi uang 50.000, KTP, ATM dan kartu vaksin. “ATM dengan sejumlah uang itu, kami sudah minta pihak bank untuk diblokir,” kata Ina Maria.
Ia menyesalkan tindakan penjambretan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Soalnya, dirinya merasa trauma atas peristiwa yang dialami semalam.
“Dompet saya pegang dekat bahu. Tapi, mungkin silaunya lampu (pelaku) langsung menarik dompet di tangan saya,” terangnya.
Kejadian tersebut kini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Atas peristiwa itu, Ina Maria berharap tidak terulang kembali dan tetap waspada.
Yurgo Purab