Maumere, Ekorantt.com – Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga membuka Pelatihan (First AID) untuk wilayah kerja kantor Basarnas Maumere di aula Hotel Pelita, Jumat (25/3/2022).
Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis di bidang pertolongan pertama kepada korban dan meningkatkan kemampuan potensi pencarian dan pertolongan dalam melaksanakan evakuasi.
Di lain sisi, untuk menjadikan forum berbagi pengalaman sekaligus menjalin sinergitas dan solidaritas antar Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere dengan potensi SAR.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga dalam sambutannya mengatakan, pelatihan potensi SAR merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada potensi pencarian dan pertolongan di Kabupaten Sikka.
Lebih jauh, kata Romanus, untuk menyatukan pola pikir dan pola tindak tentang teknik pertolongan pertama kepada korban yang membutuhkan bantuan SAR.
“Kemampuan SAR dalam menangani terjadinya kecelakaan dan bencana ditentukan oleh beberapa faktor antara lain pengendalian dan koordinasi kepada potensi pencarian dan pertolongan yang terlatih guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas kemanusian,” ungkap Romanus.
Romanus menambahkan, berhasil dan tidaknya pelaksanaan operasi SAR, sangat bergantung pada koordinasi serta kemampuan SDM potensi pencarian dan pertolongan, sehingga melalui pelatihan potensi SAR pencarian dan pertolongan teknik pertolongan pertama (First AID) meningkatkan quick respon SAR.
Romanus juga berharap kepada seluruh peserta agar mengikuti pelatihan dengan baik supaya apa yang diberikan dapat meningkatkan kesiapan dan ketangkasan dalam melakukan pertolongan pertama.
Ketua panitia penyelenggara, Karel Roni Ileng menjelaskan, kegiatan pelatihan ini berlangsung selama 6 hari terhitung dari 25-31 Maret 2022 di aula Hotel Pelita-Maumere.
Ikut hadir dalam kegiatan ini sebanyak 50 peserta yang berasal dari TNI, Polri, instansi pemerintah, organisasi non pemerintah, badan usaha dan masyarakat berpotensi SAR lainnya yang ada di wilayah kerja Kantor Pertolongan dan Pencarian Kelas B Maumere.
Untuk diketahui, pelatihan ini menghadirkan instruktur dari Kantor Pertolongan dan Pencarian Kelas B Maumere dan observer dari Basarnas.
I Putu Sudayana juga menegaskan, pelatihan potensi SAR pertolongan pertama merupakan kelanjutan dari pelatihan potensi yang pertama dan dilaksanakan di Kabupaten Sikka.
“Yang pertama itu adalah pelatihan potensi pertolongan di permukaan air atau Water Rescue. Jadi begitu rescour menemukan korban kemudian dilanjutkan oleh tim yang kita latih untuk memberikan pertolongan pertama,” katanya.
Sudayana menerangkan, kegiatan ini berkelanjutan, sehingga rescour-nya mencari kemudian menemukan langsung untuk diberikan pertolongan pertama sebelum ditindaklanjut tim medis.
Lebih lanjut, kata Sudayana, khusus untuk Kabupaten Sikka pihaknya menjadi pionir untuk seluruh kabupaten yang ada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere.
“Di kabupaten Sikka kita laksanakan 2 kali latihan di mana ini saling keterkaitan dengan Water Rescue dengan pertolongan pertama. Kemudian yang ketiga akan kami laksanakan di Kabupaten Manggarai Barat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sudayana juga memberi masukan kepada pemerintah Kabupaten Sikka bahwa Sikka belum mempunyai rencana kontingensi terhadap penanggulangan bencana.
“Di kabupaten Sikka juga kita belum punya pemetaan terhadap daerah-daerah rawan bencana. Mari kita bekerja sama dengan seluruh potensi, satakeholder yang ada di Kabupaten Sikka ini untuk membuat satu rencana kontigensi, membuat satu pemetaan daerah yang rawan bencana. Mau tidak mau harus kita siapkan dari awal, sehingga kalaupun itu terjadi kita sudah siapkan dan bisa kita meminimalisasi jumlah korban yang terjadi,” pungkasnya.