Jakarta, Ekorantt.com – Apresiasi patut kita berikan kepada 14 desainer busana daerah asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Busana daerah hasil karya emas para desainer asal NTT yang dikenakan oleh para modeling berhasil memukau ratusan penonton pada ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2022 Treasure of the Magnificent Borneo yang diselenggarakan di gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (15/4/2022) sore.
Indonesia Fashion Week (IFW) adalah acara yang digelar oleh Asosiasi Perancang Perusahan Mode Indonesia (APPFI) yang menghadirkan Exibition Fashion Show dan Beauty Converence.
Acara ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Usaha Ekonomi Kreatif Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT. Transportasi Jakarta, PT Borneo dan Global Network Indonesia.
Selain itu, acara ini juga didukung oleh officialvenue Balai Sidang Jakarta, official live streaming partner Tokopedia, media partner Metro TV Media Indonesia dan juga didukung oleh Sekolah Mode, Acociasi Mode, Desainer. IFW menjadi ajang yang sangat bergengsi dalam dunia fashion.
Pada ajang IFW 2022 ini, Provinsi NTT menampilkan 22 jenis motif busana daerah yang berasal dari 22 kabupaten yang ada di NTT. Para modeling yang tampak anggun mengenakan ragam model busana motif tenun ikat para desainer lokal NTT ini berhasil menarik ratusan bola mata para penonton yang memadati ruang Assembly Hall I JCC.
Dalam sesi pembuka melalui layar video, sang presenter menjelaskan IFW 2022 Treasure of Magnificent Borneo sudah kesembilan kalinya digelar dari tanggal 13-17 April 2022, dan Provinsi NTT ikut tampil dalam ajang bergengsi ini. Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat dan 22 Kepala Daerah di NTT bersama para Ketua Dekranasda turut hadir menyaksikan panggung IFW 2022 ini.
Memukau Penonton
Enchanting NTT Fashion Week 2022, demikian suara yang menggema dalam ruangan yang dibaluti kain hitam dan tumpahan sinar warna-warni lampu dalam keremangan.
Setelah acara dibuka dengan sambutan Ketua Dekranasda Julie Sutrisno, foto bersama dan pemberian cendramata secara simbolis para bupati dan ketua dekranasda kepada tamu undangan, acara pun berjalan dengan fashion show dari Kabupaten Belu oleh desainer Sofia Bekalani dan M. Swarni dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Selanjutnya, setiap kabupaten satu per satu menampilkan karya desain modenya di atas panggung fashion hingga selesai.
Sangat menarik dan luar biasa antusiasme para tamu undangan yang menyaksikan acara ini. Mereka terlihat sangat menikmati suguhan ragam busana bermotif NTT dari ujung Labuan Bajo, Manggarai Barat hingga Pulau Timor dan Sumba yang dipersembahkan para desainer dan modeling.
Sejak acara dimulai hingga selesai, ratusan kamera handphone dan kamera para jurnalis tampak fokus mendokumentasikan seluruh busana yang dipamerkan para modeling yang berjalan lenggak-lenggok dengan keunikan busananya.
Ajang fashion show Indonesia Week 2022 ini, sangat menyedot pencinta dunia fashion dari penjuru Ibu Kota Jakarta dan dari berbagai provinsi di Indonesia. Sejak siang hari pukul 14.00 WIB, pengunjung telah datang berjubel-jubel memadati JCC Senayan, meskipun harus antri untuk masuk ke dalam ruangan pada pukul 16.00 WIB.
Kegembiraan para tamu undangan terlihat ketika mereka memasuki rungan pertunjukan, di mana panitia Dekranasda NTT memberikan cendramata berupa kain tenun (sarung khas NTT) dan selendang gratis bagi setiap undangan yang masuk ke dalam ruangan pertunjukan.
Desainer Lokal
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat dalam keterangan persnya kepada media ini mengatakan hal yang patut diapresiasi dalam ajang fashion ini adalah Dekranasda NTT tidak hanya menampilkan model busana hasil karya 3 desainer nasional, Defrico Audy, Temma Prasetyo dan Maya Ratih, tetapi juga menyuguhkan karya seni nan indah dari 14 desainer lokal NTT.
“Para desainer lokal putra–putri NTT tersebut antara lain Sofia Bekalani dari Kabupaten Belu, M. Suwarni dari Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Agnes Fransiska Abanat dari Kabupaten Malaka, Julyon Ndun dari Kabupaten Kupang dari SMKN 3 Kota Kupang. Desainer yang berasal dari Pulau Timor ini dimentori desainer nasional Defrico Audy,” jelas Julie Laiskodat.
Adapun desainer lokal lainya adalah Olviani Oeneke Inna Malo dari Kabupaten Sumba Barat, Robinson Kale Rabe dari Kabupaten Sabu Raijua, Marice dari Kabupeten Alor, dan Katarina B. Saudila dari Kabupeten Rote Ndao. Empat desainer ini dimentori oleh desainer nasional Maya Ratih di Pulau Sumba.
“Ada juga 5 desainer lokal dari Pulau Flores, yaitu Erwin Yuan dari Kabupaten Sikka, Lusia Alisti dari Manggarai Barat, Aryni Trismaya dari Kabupaten Manggarai Timur, Anchllo dari Kabupaten Nagekeo dan Bartel Theos Mita dari Kabupeten Ngada. Kelima desainer ini dimentori oleh desainer papan atas yakni Temma Prasetio,” jelas Julie.
Menurut Julie Sutrisno, NTT telah mengalami perkembangan dunia fashion dan desainer. Hal ini terlihat sangat mengagumkan dalam pertunjukan fashion show 2022 tahun ini, di mana tidak hanya menampilkan karya desainer nasional, tetapi juga ada karya para desainer dari siswa SMK Negeri 3 Kota Kupang. Sebelumnya, terang Julie, untuk desain atau julukan desainer belum ada orang yang mengaku sebagai desainer.
“Sebelumnya di NTT hampir tidak ada orang yang mengaku mereka adalah desainer. Kalau ada pun mereka punya standar itu masih dibawa sekali. Untuk itu, sejak tahun 2019 hingga saat ini kami Dekranasda, baik di provinsi maupun kabupaten kota mengganggarkan untuk mendatangkan para mentor yang adalah desainer-desainer dari Jakarta untuk melatih mereka dari cara ukur sampai bikin pola sampai jahit sehingga bisa bersaing di ajang-ajang nasional,” terang Julie Sutrisno kepada media di Stand Dekranasda NTT sebelum pertunjukan dimulai.
Dikatakan Julie, dengan tampil di ajang Indonesia Fashion Week 2022 memberikan pengalaman bagi para modeling dan terutama para desainer lokal NTT agar lebih berpengalaman lagi untuk tampil diajang berikutnya.
Selain itu, ajang ini mendorong para desainer lokal untuk berinovasi lagi. Dengan mengikuti ajang fashion show ini membuat orang lebih mengenal tenun ikat dan budaya NTT yang beragam, unik dan eksotik.
Lebih lanjut, anggota DPR-RI Fraksi Partai NasDem ini, mengaku motif tenun ikat yang ditampilkan adalah hasil karya para pengerajin tenun ikat di NTT warisan para leluhur.
Dekranasda NTT menyadari tantangan para penenun ada dua yaitu modal untuk mendatangkan benang yang tidak luntur dan alat tenun yang memadai, dan kedua adalah pasar yang tidak pasti.
“Menyadari tantangan para penenun di NTT, kami Dekranasda memberikan mereka modal untuk membeli benang dan alat tenun yang memadai. Kami juga mencarikan pangsa pasarnya. Nah, saat ini Dekranasda di Kota Kupang dan Labuan Bajo sudah memiliki toko. Selanjutnya, kami di NTT melalui suami kami yang gubernur dan bupati agar ada aturan satu hari atau dua hari dalam satu minggu semua pegawai memakai tenun ikat untuk meningkatkan pangsa pasar para penenun,” terang Julie sembari memberikan apresiasi yang tinggi terhadap ajang Indonesia Week Fashion Show 2022 karena sebagai salah satu arena pemasaran hasil produksi tenun ikat NTT.