Strategi Pemda Nagekeo Naikkan PAD Menjadi Rp68 Miliar

Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo merekayasa strategi untuk menaikan pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp39 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp68 miliar di tahun 2022.

Penetapan itu karena sesuai dengan proyeksi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Nagekeo.

“Sebenarnya banyak peluang untuk meningkatkan PAD baik pajak maupun retribusi. Tergantung bagaimana pola kerja kita,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah Nagekeo, Marselinus Lowa pada sela-sela Peluncuran Danga Kreatif Inovatif di Mbay, Jumat (20/5/2022) siang.

Realisasi penerimaan daerah yang tidak memenuhi target pada tahun 2021, membuat pemerintah putar otak. Dari target Rp39 miliar hanya Rp33 miliar yang terlealisasi.

Marselinus menilai, kendala yang dialami ialah ketidakmampuan perangkat daerah dalam meningkatkan pendapatan daerah. Cara pikir dan pola kerja yang hanya menunggu membuat realisasi tidak maksimal.

iklan

Karena itu, Badan Keuangan Daerah Nagekeo telah merancang skema baru, dari penguatan kapasitas (workshop) serta membuat perjanjian kerja dengan sejumlah perangkat daerah.

“Selama ini hanya berpikir belanja. Padahal sebelum belanja itu, kita harus berbicara pendapatan. Maka kita mendorong setiap perangkat daerah harus jemput bola,” ujar Marselinus.

Ia menyebut, potensi PAD yang belum optimal ialah pajak bumi dan bangunan. Selain itu, pajak hiburan yang sama sekali tidak memberi kontribusi ke daerah. Padahal secara regulasi 10 persen masuk ke pendapatan daerah.

Berikutnya ialah pajak bumi yakni 83 ribu hektar yang belum terdapat sebagai objek pajak. Badan Keuangan Daerah Nagekeo kini telah menerjunkan petugas ke desa dan kecamatan untuk mendata objek baru dan validasi lalu penagihan.

“Kita tidak hanya berharap dana transfer pusat yang penggunaan sudah baku. Dana transfer itu sudah dibagi dalam tiga belanja, ada belanja wajib untuk gaji dan tunjangan, belanja PED atau peningkatan ekonomi daerah dan belanja ADD atau alokasi dana desa,” terang dia.

“Belum lagi refocusing sehingga banyak program kita yang tidak jalankan. Maka kita harus tekankan agar menaikan pendapatan,” tutur Marselinus.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA