Jalan Rusak Parah, Warga Mahebora-Nita Kesulitan Jual Hasil Komoditi

Maumere, Ekorantt.com – Warga Desa Mahebora, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka mengeluh lantaran sudah bertahun-tahun jalan Nangablo-Hagarahu tak kunjung diperbaiki.

Pasalnya, warga sangat kesulitan menjual hasil komoditasnya ke Pasar Nangablo dan ke Pasar Nita.

Karena kesulitan itu, warga meminta pemerintah Kabupaten Sikka untuk memperbaiki jalan kabupaten yang rusak parah sepanjang 1 kilo meter.

Warga menyebut, jalan tersebut di-rabat terakhir pada 2015. Padahal akses jalan tersebut menopang kehidupan warga dua desa yakni Desa Mahebora dan Desa Nirangkliung.

“Kami sangat kesulitan jual hasil komoditi, pertanian, dan perkebunan ke pasar. Akses jalan ini yang menyusahkan kami. Kalau ke pasar muat dengan barang dagangan pake ojek biayanya Rp100 ribu. Kalau sampai di pasar hasil laku bayar ojek pun tidak cukup,” ungkap Oris.

iklan

Pantauan Ekora NTT, Rabu (27/7/22) siang, mulai dari Pasar Nangablo sampai kampung Wolong Petung kondisi jalan sangat parah dan ada satu titik ruas jalan yang longsor akibat hujan.

Jalan Rusak Parah

Di sejumlah titik permukaan jalan dipenuhi lubang yang menganga lebar dan sangat dalam itu sangat membahayakan pengguna jalan.

Kondisi jalan yang rusak parah/Ekora NTT

“Kondisi jalan rusak parah ini juga sudah memakan korban jiwa karena jatuh dari motor dan mobil terbalik ke jurang. Dan pengguna jalan juga harus ekstra hati-hati kalau tidak bisa jatuh terseret ke jurang,” ungkap Kepala Desa Vinsensius Mbali kepada Ekora NTT di Kantor Desa Mahebora pada Rabu (27/7/22).

Oris menuturkan, jalan kabupaten ini pernah diukur oleh Dinas Pekerjaan Umum pada tahun 2019 dan Bupati juga pernah datang ke Desa Mahebora menjanjikan perbaikan ruas jalan tersebut namun sampai dengan hari ini tidak ada tindaklanjutnya.

“Dinas PU pernah datang ukur ruas jalan kabupaten ini. Namun sampai hari ini tidak ada tindaklanjutnya. Warga juga menunggu janji Pak Bupati untuk perbaikan jalan ini,” ujarnya.

Sudah Sampaikan Bupati

Camat Nita, Avelinus Yuvensius pada saat melantik anggota BPD Desa Mahebora, Rabu, (27/7/22) di hadapan masyarakat, mengatakan, terkait kondisi ruas jalan rusak ini dirinya sudah menyampaikan kepada Bupati.

“Saya sudah sampaikan kepada Bapak Bupati Sikka pada saat peresmian Pasar Nangablo. Bahwa hasil komoditi, pertanian dan perkebunan di Desa Mahebora sangat banyak tetapi kendala akses jalan ini membuat harga komoditas anjlok. Biaya ke pasar saja lebih mahal dari hasil dagangan yang dijual,” ucapnya.

Padahal kata Avelinus, sudah ditancapkan papan proyek di Kali Guhi untuk perbaikan jalan sepanjang 1 kilo meter. Namun, sampai hari ini jalan yang dinantikan tak kunjung diperbaiki.

“Saya sudah senang ketika mendengar ruas jalan yang rusak sepanjang 1 kilo meter mau diperbaiki. Kalau jalan sudah diperbaiki aktivitas perekonomian warga desa Mahebora berjalan lancar dan harga komoditas pun pasti baik,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sikka, Fred Djen ketika dikonfirmasi tidak berkomentar.

Dia hanya mengatakan, akan dikerjakan minggu depan, tanpa menjelaskan tanggal dan waktu pengerjaannya.

Dalam papan nama proyek itu tertulis, Program Penyelenggaraan Jalan melalui kegiatan Penyelenggaraan Kabupaten dengan nama paket Peningkatan Jalan Nangablo-Hagarahu.

Dengan nilai kontrak Rp934.035.000, Sumber Dana Pinjaman Daerah. Kontraktor Pelaksana, CV. Balista Timor Perkasa dengan Konsultan Pengawasnya, PT. Dwipa Mitra Consultan, Tahun Anggaran 2021.

TERKINI
BACA JUGA