Kepala Babi Diusung Saat Karnaval WNF, Ternyata Ini Makna

Bajawa, Ekorantt.com – Peserta karnaval dari etnis Bajawa yang dinamai Ngadhu Bhaga mengusung kepala babi. Setidaknya ada 12 lelaki yang mengusung kepala babi.

Mereka mengusung di sebuah wadah, lalu dipikul menggunakan bambu. Di dalamnya terisi kepala babi dan nasi. Pengusungan kepala babi dan nasi itu dinamai Bhei Bhodho.

Tokoh muda etnis Ngadhu Bhaga Gerardus Reo mengatakan, Bhei Bhodho tersebut salah satu simbol syukuran atas keberhasilan dalam aspek pembangunan.

Entah keberhasilan yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, kata Gerardus.

“Nanti nasi dan daging itu dibagi kepada semua masyarakat yang hadir,” ucap dia kepada Ekora NTT di Taman Kartini, Sabtu siang.

iklan

Jika dalam tradisi etnis Bajawa, Bhei Bhodo ini biasa dilakukan setelah membangun rumah adat. Bhei Bhodo adalah ritual persembahan tradisional masyarakat Ngadha sesudah berbagai proses pembangunan Sa’o, Ngadhu Bhaga atau kampung adat.

Ritual itu dilakukan sebagai wujud terima kasih dan rasa syukur penguasa langit dan bumi Dewa Zeta Nitu Zale, yang mereka percaya sebagai Tuhan yang telah menciptakan bumi, air serta matahari dan yang telah menumbuhkan berbagai pepohonan dan tanaman yang difungsigunakan pembangunan demi pemenuhan kesejahteraan manusia.

Gerardus menjelaskan kepala babi dan nasi disimpan di sebuah anyaman, lalu dipikul keliling. Kalau dalam syukuran bangun rumah adat Bhei Bhodo itu diusung mengelilingi Ngadhu Bhaga.

Ngadhu Bhaga itu merupakan kayu pemali yang ditanam di halaman perkampungan adat bersamaan dengan Bhaga.

Gerardus berkata, Ngadhu itu adalah simbol laki-laki dan Bhaga itu simbol perempuan.

“Jadi semua merayakan syukuran bersama,” ujar Gerardus menandaskan.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA