Ekspedisi Pusaka Rasa Dokumentasikan Resep Makanan Tradisional di Watublapi, Sikka

Maumere, Ekorantt.com – Tim Ekspedisi Pusaka Rasa menyambangi Watublapi pada Minggu, 18 Juni 2023. Ekspedisi ini bertujuan untuk mendokumentasikan resep tradisional di sana.

Dipimpin Meilati Batubara dan diikuti oleh dua orang peneliti, Ekspedisi Pusaka Rasa menemukan berbagai macam resep makanan khas dari masing-masing daerah. Sebagai contoh, Bubur Daun Poho (Lopen Poho) merupakan bubur yang dimasak dengan Daun Poho.

Secara turun-temurun, Daun Poho dikenal sebagai salah satu tumbuhan atau makanan obat, baik untuk lambung, flu, dan bahkan tumor.

Sementara di Ajaobaki, ada Kacang Arbila Hutan yang notabene beracun, namun jika dimasak dengan benar, menjadi bisa dimakan dan memiliki rasa yang khas.

Sayangnya, kedua makanan ini sudah sangat jarang dijumpai. Hal ini terjadi karena keberadaan keduanya sudah cukup jarang ditemui, di samping pengetahuan terhadap manfaat dan pengolahannya tidak tercatat dan terwariskan dengan baik ke generasi.

iklan

Untuk diketahui, ekspedisi ini dilakukan selama sepuluh hari, 15-25 Juni 2023. Perjalanan dimulai dengan mendokumentasikan resep tradisional dari Komunitas Suka Maju, Desa Ajaobaki, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan.

Selanjutnya dokumentasi dilakukan di Kampung Watublapi, Sikka. Berikutnya, tim ekspedisi mengunjungi Kabupaten Ende, Ngada, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat.

Perjalanan pertama ekspedisi dilakukan di pulau Sula maluku utara, kemudian beranjak ke Ternate, Sumbar, Bali, Aceh, Papua, Gorontalo, Palu, Manado, Lombok, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara kemudian Flores. Sudah ratusan resep yang terdokumentasi. Dari satu tempat, rata-rata dapat enam resep.

Project ini dimulai dengan desk riset pada Oktober 2021 dilanjutkan dengan ekspedisi Maret 2022.

Project ini targetnya tuntas dalam dua tahun, hingga Oktober 2023. Output dari project ini nantinya berupa buku, video, pop up musium, festival masak bersama masyarakat.

Rencananya buku tersebut akan ditempatkan di kedutaan besar Indonesia yang ada di luar negeri. Harapannya, buku tersebut akan menjadi referensi bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia.

Melalui ekspedisi ini, PRN juga mengajak teman-teman jurnalis untuk berdialog yang bertujuan tidak hanya untuk memperkaya pengetahuan kami, tetapi dapat membantu mengarusutamakan nilai-nilai kebudayaan lokal sebagai kekayaan yang akan diwariskan kepada anak cucu. PRN percaya bahwa melestarikan budaya asli Indonesia merupakan kerja keras semua pihak yang dilakukan secara kolaboratif, sehingga Bangsa Indonesia dapat tumbuh dalam karakter kebudayaan kuat.

Ekspedisi Pusaka Rasa merupakan salah satu komponen dari Pusaka Rasa Nusantara (PRN), sebuah project yang mendokumentasikan budaya nusantara melalui resep masakan (indigenous recipe) dengan pendekatan yang kolaboratif dan partisipatif. PRN mendefinisikan “khas” sebagai makanan yang memiliki keterkaitan antara manusia, budaya, dan lingkungan, dengan cara tertentu.

Project PRN diimplementasikan oleh Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia dan didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat (U.S. Embassy) melalui program hibah Ambassador Fund for Cultural Preservation (AFCP). Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara, khususnya dalam bidang kebudayaan.

TERKINI
BACA JUGA