Maumere, Ekorantt.com – Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Cabang Kabupaten Sikka mengaku kecewa lantaran atlet, Helda Bana Bera batal mengikuti Kejuaraan Pra PON Open Water Swimming (OWS) di Lamongan, Jawa Timur pada 22 September mendatang.
Kekecewaan itu disampaikan oleh Ketua Harian PRSI Cabang Kabupaten Sikka, Lusrin Ben Bara, yang didampingi Badan Pengurus PRSI Sikka, Alwiyanto, dan Daniel Bana Bera, Senin, 11 September 2023 di Maumere.
Menurut Lusrin, pihaknya menyayangkan keputusan hasil seleksi pra PON OWS, PRSI Provinsi NTT yang tidak memberangkatkan atletnya.
“Kami sangat kecewa dalam keputusan tersebut, nama atlet kami tidak tercantum dalam SK. Padahal mereka sudah mampu meraih juara dua di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTT, ” ujarnya.
Lusrin mengatakan pada Porprov yang digelar PRSI Provinsi NTT tahun 2022 lalu, atlet PRSI Sikka, Helda Bana Bera berhasil meraih juara dua untuk event OWS.
Kemudian pada 6 Agustus 2023 lalu, PRSI Provinsi NTT kembali melaksanakan kejuaraan internal untuk seleksi pra PON. Atlet Helda Bana Bera berhasil meraih juara satu untuk event OWS usia 14 tahun ke atas.
Menurut Lusrin, hal yang diraih oleh atlet PRSI Sikka merupakan prestasi yang luar biasa dan begitu membanggakan.
“Tetapi yang kita sayangkan atlet kita dari Sikka tidak diakomodir untuk mengikuti Pra PON OWS di Lamongan. Anak-anak asuh kami juga merasa kecewa, karena apa yang mereka perjuangkan selama ini sia-sia,” ungkapnya.
Dikatakannya, bahwa seleksi yang dilaksanakan oleh PRSI Provinsi NTT tersebut untuk pencarian bibit atlet renang untuk Pra PON.
“Dan untuk atlet yang menjadi juara pada event Porprov, berhak untuk mengikuti seleksi Pra PON. Tetapi atlet kami tidak diakomodir,” kata Lusrin.
Menurutnya, pembatalan atlet PRSI Sikka yang dilakukan oleh pengurus PRSI Provinsi NTT, dengan alasan, atlet, Helda Bana Bera memilih kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).
“O2SN ini eventnya kementerian pendidikan, Sedangkan Porprov OWS ini eventnya PRSI olahraga prestasi, jadi kewenangannya ada pada KONI Provinsi,” ujarnya.
Lusrin berujar penutupan pendaftaran O2SN pada tanggal 30 Agustus lalu sudah dibatalkan. Dan untuk provinsi NTT, tingkat SD, dan SMP tidak ikut ke O2SN.
Sebelum penutupan, lanjut Lusrin, ia sudah menyampaikan kepada pengurus PRSI Provinsi NTT, bahwa atletnya sudah tidak ikut O2SN.
Dan untuk pendaftaran OWS masih tenggang waktu setelah batas 31 Agustus kemarin. Masih ada jeda waktu 14 hari, mulai tanggal 1-14 September ini.
“Tetapi pertanyaan kami kenapa atlet kami tidak diakomodir. Dan alasan pengurus PRSI Provinsi NTT, bahwa SK sudah ada,” kata Lusrin.
Menurut Badan Pengurus PRSI Sikka, Alwiyanto dan Daniel Bana Bera yang juga adalah orangtua atlet, SK tersebut terkesan buru-buru dan kurang ada transparan dalam penentuan nama-nama atlet yang lolos seleksi.
“Seharusnya keputusan itu harus dikonfirmasi dulu ke PRSI Cabang Sikka atau kepada atlet yang bersangkutan,” ujar Alwiyanto.
Dani Bana Bera menambahkan, terhadap kejadian ini, beberapa pengurus PRSI Kabupaten Sikka memilih mengundurkan diri.
“Tidak hanya itu, enam atlet PRSI Kabupaten Sikka yang menoreh banyak prestasi juga memilih untuk mengundurkan diri karena merasa kecewa,” pungkasnya.