(Hoaks) Pesan Berantai Bahaya Pancaran Cahaya Kosmik Akibat Gerhana Bulan Total

Ruteng, Ekorantt.com- Pesan berantai berisi peringatan akan bahaya cahaya kosmik akibat gerhana bulan total ramai beredar di sejumlah grup WhatsApp di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pantauan Ekora NTT di salah satu grup WhatsApp, dalam pesan yang berkali-kali dibagikan itu mengingatkan agar menjauh dari HP, laptop, dan lain-lain agar terkena efek radiasi saat cahaya kosmik akibat gerhana bulan total melintasi di dekat bumi.

Dalam pesan tersebut juga dilaporkan bahwa berita bernada peringatan itu sudah disiarkan oleh TV Singapore, NASA dan BBC.

Berikut isi pesannya:

Malam ini antara jam 00:30pagi hingga 3.30pagi pastikan off hp, laptop dll dan jauhkn dr badan anda. TV Singapore tlh mengumumkn berita tersebut. Tlg beritahu keluarga dan sahabat2 anda. Malam ini  antara jam 00:30 pagi hingga 3.30 pagi bumi kita akan menghadapi radiasi yg paling tinggi. Pancaran cahaya Cosmic akan melintasi dekat dgn bumi. Oleh itu off hp dll dan jauhkn  dr badan anda sbb akn menyebabkan kita mendapat efek radiasi yg berbahaya….Boleh lihat di google dan NASA dan berita BBC. Bagikan pesan ini kpd org2 lain yg penting bagi keluarga ,Teman,Sahabat, dan juga anak istri anda. Anda blh menyelamatkan nyawa banyak orang dengan berbuat demikian…
Semoga bermanfaat
Aamiin…🙏🏻🙏🏻

Penelusuran Ekora NTT di mesin pencari Google dengan kata kunci ‘BBC Gerhana Bulan Total’ tidak ditemukan pemberitaan terkait bahaya cahaya kosmik akibat gerhana bulan total tahun 2024. Hasil nihil juga saat melakukan penelusuran dari website NASA Sciences.

Sejumlah media juga pernah memberitakan pesan ini dan disebut sebagai hoaks sejak tahun 2017 hingga 2022. Pesan berantai berisi informasi yang sama.

Di sisi lain, Tempo.co melaporkan bahwa tidak ada gerhana bulan dan matahari di Indonesia sepanjang tahun 2024 ini.

(Hoaks) Pesan Berantai Bahaya Pancaran Cahaya Kosmik Akibat Gerhana Bulan Total1
Tangkapan layar pesan berantai tentang bahaya pancaran cahaya kosmik akibat Gerhana Bulan Total di salah satu grup WhatsApp

Menurut peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Farahhati Mumtahana, ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun ini.

“Sayang sekali untuk tahun ini tidak melintas di Indonesia,” katanya dalam diskusi daring Fenomena Astronomi 2024, Jumat, 5 Januari 2024.

Masih dari Tempo.co, gerhana pertama, yaitu gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret 2024. Wilayah lintasannya kebanyakan di benua Eropa, Australia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, timur luat Asia, serta di Lautan Pasifik, Atlantik, hingga Antartika.

Gerhana bulan penumbra tejadi ketika bulan melewati sebagian bayangan bumi.

“Selama gerhana jenis ini (penumbra), bulan akan menjadi sedikit lebih gelap tetapi tidak sepenuhnya,” ujar Farahhati.

Kemudian pada 8 April 2024 akan terjadi gerhana matahari total total. Jalur lintasan gerhananya akan dimulai dari Samudra Pasifik kemudian melintasi Meksiko, Amerika Serikat bagian timur, dan Nova Scotia sebuah provinsi di Kanada.

Di Amerika Serikat cukup banyak daerah yang dilintasi, di antaranya negara bagian Texas, Arkansas, Missouri, Illinois, Indiana, Kentucky, Ohio, Pennsylvania, New York, Vermont, New Hampshire, dan Maine.

Selanjutnya gerhana bulan sebagian atau parsial pada 17-18 September 2024. Daerah lintasannya di Eropa, sebagian Asia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, Lautan Pasifik, Atlantik, Samudera Hindia, dan Antartika.

Adapun pada 2 Oktober 2024 akan terjadi gerhana matahari cincin. Lokasi yang akan dilintasi yaitu bagian selatan Amerika Utara, sebagian besar Amerika Selatan, Atlantik, dan Antartika. Kemudian gerhana bulan 17 Oktober menjadi penutup rangkaian gerhana sepanjang 2024.

Menurut Farahhati, kejadian gerhana bulan dan matahari telah bisa diprediksi sejak lama dan kini bisa dihitung dengan persis terkait daerah yang akan dilintasinya.

Hingga puluhan tahun ke depan kejadian dan lokasi gerhana bulan dan matahari sudah bisa diketahui dari sekarang.

Dari penelusuran tersebut dapat disimpulkan bahwa peringatan akan bahaya cahaya kosmik akibat gerhana bulan total yang telah ramai beredar di sejumlah grup WhatsApp adalah hoaks.


*Konten cek fakta ini merupakan bagian dari kerja sama Ekora NTT dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)

spot_img
TERKINI
BACA JUGA