TikTok Buka Kelas Belajar bagi Pelaku UMKM di Nagekeo

Pelatihan tersebut merupakan program TikTok Jalin Nusantara yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tiktok Indonesia, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom.

Mbay, Ekorantt.com – TikTok membuka kelas pelatihan pengembangan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bagi kelompok dasawisma Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Pelatihan tersebut merupakan program TikTok Jalin Nusantara yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tiktok Indonesia, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom.

“Program ini merupakan bagian dari kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam rangka mendukung transformasi digital bagi UMKM. Ini bentuk dukungan TikTok terhadap UMKM lokal,” ujar Adiyanto Weo, Pendamping Program TikTok Jalin Nusantara di Desa Ululoga Kabupaten Nagekeo dan Victory Ekraf Kabupaten Ende, Senin, 3 Juni 2024.

Sebanyak 20 orang ibu dari empat kelompok dasawisma Desa Ululoga mengikuti kelas belajar selama enam bulan terhitung sejak Februari hingga Juli 2024.

Adiyanto menjelaskan ibu-ibu dan kaum muda di Ululoga dibekali materi sesuai modul dan silabus yang dibawakan oleh para trainer. Modul belajar berisi tentang pengenalan desa wisata, modul bisnis bertanggungjawab, dan modul literasi keuangan.

iklan

“Kenapa literasi keuangan, karena biasanya masyarakat sering tidak memiliki kemampuan untuk membedakan keuangan keluarga dan keuangan usaha. Di situ ada materi yang kita praktik,” jelas dia.

TikTok juga membantu mengurus perizinan atau legalitas produk pelaku UMKM agar mampu bersaing dengan produk yang lain.

“Sasaran ke kelompok usaha wanita. Kita memperkuat usaha mereka agar naik kelas,” ucap Adiyanto.

TikTok Buka Kelas Belajar bagi Pelaku UMKM di Nagekeo
Adiyanto Weo, Pendamping Program TikTok Jalin Nusantara di Desa Ululoga Kabupaten Nagekeo dan Victory Ekraf Kabupaten Ende (Foto: Dokumentasi pribadi/HO)

Program tersebut selanjutnya diikuti dengan penguatan kapasitas ibu-ibu dalam mentransformasi pemasaran digital. TikTok sendiri akan membuka akses marketplace untuk memasarkan produk lokal dan pariwisata desa.

Untuk menjaga keberlangsungan pasar, TikTok Indonesia menyediakan jaringan internet (WiFi) yang dialokasi sekitar Rp100 juta.

“TikTok akan mengevaluasi keaktifan anggota. Kami akan memberikan award sebesar Rp20 juta jika kehadiran di atas 80 persen. Nanti 50 persen dari dana itu sebagai dana stimulan untuk belanja peralatan kecil dan mesin pembuatan packing produk,” jelas dia.

Angkat Potensi Desa

Valentina Beka, seorang trainer di Desa Ululoga, menuturkan bahwa pelatihan TikTok Jalin Nusantara berfokus pada pelaku usaha dari kalangan ibu-ibu (60 persen) dan orang muda (40 persen).

“Jadi semua itu berbasis digital,” ujar Valentina.

Ia menyebutkan sebanyak sembilan produk dikerjakan para pelaku usaha berdasarkan potensi hasil kebun.

Kesembilan jenis produk ialah sirop pala, sari jahe, kerupuk ubi ungu, manisan pala, kerupuk ubi talas, bumbu kunyit, kripik singkong, dan selai pala.

“Nah itu adalah potensi berdasarkan survei TikTok pada Oktober 2023,” katanya.

Kepala Desa Ululoga Petrus Leko menuturkan pelatihan dilakukan untuk memaksimalkan potensi bisnis pelaku UMKM sekaligus mengangkat potensi wisata rempah-rempah di desa itu.

Ia berharap peserta menjadi garda terdepan untuk mempromosikan potensi desa dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Diharapkan setelah mereka mendapatkan kelas belajar itu, produk itu bisa fokus dipasarkan dan para anggota kelompok bisa mendapatkan keuntungan,” kata Petrus.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA