Waikabubak, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Sumba Barat mengadakan pertemuan perencanaan dan penganggaran Aids, TBC, dan Malaria (ATM) di aula Hotel Pelita pada Senin, 5 Agustus 2024.
Koordinator Adinkes wilayah Sumba, Drg. Elisabeth Kaka saat membuka pertemuan menjelaskan, program yang dilaksanakan merupakan kerja sama antara Global Fund dengan Pemerintah Indonesia dan mitra lokal bertujuan untuk memperkuat aspek-aspek utama sistem kesehatan.
Aspek utama tersebut antara lain; monitoring dan evaluasi belanja ATM di daerah, analisis kualitas belanja kesehatan ATM, penguatan laboratorium kesehatan masyarakat, integrasi layanan primer, tuberkulosis dan obat malaria, penelitian operasional, serta monitoring dan evaluasi.
Sekretaris Daerah Sumba Barat, Yermia Ndapa Doda saat membacakan sambutan bupati menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan dan sekaligus penguatan kapasitas terutama bagi perencanaan sumber daya di daerah dalam pembangunan kesehatan, khususnya pencegahan dan pengendalian Aids, Tuberkulosis dan Malaria, sehingga tujuan nasional dapat dicapai.
“Saya berharap melalui pertemuan ini kita dapat menyusun perencanaan yang komprehensif dan terukur untuk menangani Aids, TBC, dan Malaria dengan lebih efektif,” kata Yermia.
Menurut dia, cara dalam menangani Aids, TBC, dan Malaria adalah dengan memperkuat integrasi ATM dalam penyusunan dokumen perencanaan di Sumba Barat sesuai kebijakan Kemenkes dan Keputusan Mendagri.
Yermia juga berharap di balik pertemuan ini dapat menghasilkan dokumen pendanaan untuk penanggulangan ATM yang termuat dalam dokumen RKPD dan APBD tahun 2025 yang secara teknis operasional dijabarkan dalam Renstra, Renja, RKA dan DPA Dinas Kesehatan.
Ia pun berpesan agar perencanaan harus difokuskan sesuai indikator- indikator yang ditetapkan sebagai tujuan bersama. Diharapkan perencanaan penganggaran untuk pendanaan pencegahan dan pengendalian ATM di Sumba Barat dapat berjalan dengan baik dan terarah.