Maumere, Ekorantt.com – Komisariat Sosial Hukum Unipa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka menggali beragam masalah masyarakat di Desa Poma, Kecamatan Tanawawo.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk live in tersebut berlangsung selama empat hari sejak 15-18 Agustus 2024. Kegiatan live in dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.
Ketua Komisariat Sosial Hukum Unipa GMNI Sikka, Wilfridus Iko mengatakan, kegiatan live in diisi dengan berbagai kegiatan seperti, sharing, diskusi, rekreasi, dan upacara pengibaran bendera di Kantor Desa Poma.
Dalam diskusi itu, ada berbagai permasalahan yang diangkat warga, mulai dari infrastruktur jalan, kekurangan pupuk, dan obat-obatan, serta kurang optimalnya layanan kesehatan.
“Selama ini masyarakat yang sakit dan ibu hamil sangat kesulitan untuk akses ke puskesmas karena jalan rusak, serta jarak puskesmas yang jauh dari Desa Poma,” kata Iko kepada Ekora NTT, Rabu, 15 Agustus 2024.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Sikka memperhatikan mereka di daerah pelosok untuk mengurangi beban masyarakat.
“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini agar setiap kader GMNI lebih dekat bersama rakyat Marhaen dan mempertajam kepekaan sosial di tengah-tengah kemajuan peradaban yang bersifat individualistis,” jelasnya.
Live in juga menjadi sarana untuk mempertegas rasa cinta bangsa dan tanah air. Kata Iko, semangat gotong royong harus diutamakan dalam mengoptimalkan pembangunan desa.
“Ada bahan yang kuat untuk kami rekomendasikan ke tingkat pemerintah kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten Sikka dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat Poma,” tegas Iko.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas penyambutan yang baik dari pemerintah desa, dan masyarakat selama pelaksanaan kegiatan live in.
Kepala Desa Poma Donatus Rada mengapresiasi Komisariat Sosial Hukum Unipa GMNI Sikka yang melaksanakan kegiatan live in di Desa Poma.
“Atas nama pemerintah desa dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Menurut Donatus, melalui kegiatan live in, mahasiswa bisa melihat langsung kondisi Desa Poma dan diharapkan bisa direkomendasikan ke tingkat kabupaten.
“Mari kita bersama-sama membangun kekeluargaan, dan gotong royong agar wajah Desa Poma ke depannya bisa sedikit ada perubahan,” tandasnya.
Sementara itu, Perwakilan DPC GMNI Sikka Andreas P. Ledang menyatakan, GMNI sebagai organisasi yang merawat dan meneruskan pemikiran Bung Karno sudah sepatutnya menjaga api perjuangannya agar terus menyala-nyala dalam setiap insan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama memupuk rasa nasionalisme, dan saling menghargai perbedaan, sekaligus memperkenalkan GMNI.
“Kita terus bergerak bersama dalam mewujudkan kesadaran sosial masyarakat,” ujarnya.