Maumere, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Sikka memberlakukan siaga darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selama 60 hari, sejak 7 November 2024 hingga 7 Januari 2025.
Pemberlakuan siaga darurat bencana ditetapkan oleh Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera melalui surat pada 7 November 2024.
Berdasarkan laporan hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka pada 6 November 2024 dan hasil Rakor Penetapan status bencana tim reaksi cepat BPBD Sikka, 45 desa di empat kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sikka terkena dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Bahkan, abu vulkanik pasca-letusan besar pada hari Minggu pekan lalu, terbang sampai ke Maumere. Beberapa warga menyebut dampak abu letusan mulai terjadi sejak Jumat, 8 November 2024.
Pada Minggu pagi, 10 November 2024, abu erupsi Lewotobi menyasar beberapa pemukiman warga di Desa Nelle Lorang, Kecamatan Nelle sebelah selatan Kota Maumere.
Atap rumah, pepohonan, dan barang-barang yang diletakkan di luar rumah tak bebas dari abu letusan. Sebagian warga menutup bak-bak penampung air hujan yang sebelumnya terbuka.
“Tadi pagi (Minggu pagi) saya ke gereja misa pertama, di perjalanan dengan sepeda motor, tangan sebelah harus menutup mulut dan hidung. Ada butiran debu dan pasir terbang,” kata Yulius warga Kampung Kolibuluk, Desa Nelle Lorang pada Minggu malam.
Sementara informasi yang beredar di grup perpesan orangtua murid SDK Yos Soedarso Maumere, pihak sekolah akan memberlakukan jam pulang sekolah lebih awal.
Murid kelas I dan II pulang sekolah pukul 10.00 Wita, sedangkan murid kelas III-VI pulang pukul 12.00 Wita dari jadwal jam pulang sebelumnya pukul 12.30 Wita. Para peserta didik juga diwajibkan menggunakan masker.
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kabupaten Sikka, Veri Awales, dihubungi Ekora NTT pada Minggu malam belum memberi tanggapan atas surat Penjabat Bupati Sikka. Pesan melalui aplikasi WhatsApp belum dibaca.
Penulis: Eginius Moa