Maumere, Ekorantt.com – Biro perjalanan udara di Kota Maumere mulai menjual kembali tiket pesawat Wings Air dan Nam Air dari berbagai kota di Indonesia menuju Bandar Udara (Bandara) Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Pulau Flores.
Bandara tersebut ditutup sejak 17 Juli 2024, akan kembali beroperasi pada 16 Desember 2024 pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Berdasarkan hasil evaluasi ruang udara tidak lagi terdampak abu vulkanik.
Staf penjualan tiket Eben Travel Maumere, Jumat 13 Desember 2024 menyatakan sudah lumayan banyak pengguna jasa yang membeli tiket. Meski otoritas perhubungan udara menegaskan penerbangan dibuka 16 Desember 2024, namun dia belum bisa memastikannya.
Jurnalis Ekora NTT membeli satu tiket penerbangan Lion Air dari Surabaya-Kupang-Maumere pada 18 Desember 2024, namun staf ini enggan memastikan penerbangan dibuka mulai 16 Desember.
“Jadwalnya memang begitu, tapi saya belum bisa pastikan. Kami sudah mulai menjual tiket kepada pengguna jasa,” ujar staf itu.
Berdasarkan NOTAM Aerodrome Normal Operation oleh NOTAM Office Nomor : C1979/24 NOTAMC C1978/24 tanggal 1 Desember 2024, Bandara Frans Seda dibuka kembali pada 16 Desember 2024.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II Fransiskus Xaverius Seda, Maumere, Partahian Panjaitan kepada Ekora NTT, Selasa pekan lalu membenarkan informasi pembukaan kembali operasional Bandara.
“Setelah memperhatikan hasil evaluasi terhadap informasi ASHTAM, Berita SIGMET dan peta prediksi penyebaran abu vulkanik menunjukkan bahwa sejak tanggal 1 Desember 2024 ruang udara di Bandara tersebut tidak terdampak abu vulkanik,” ujar Partahian.
Hasil evaluasi tersebut diperkuat dengan informasi dari Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda tentang prakiraan angin wilayah Kabupaten Sikka 2-6 Desember 2024 yang menunjukkan pergerakan arah angin dominan dari barat hingga utara.
Memperhatikan kondisi tersebut, maskapai penerbangan Wings Air dan Nam Air telah melakukan penjualan tiket kembali untuk penerbangan mulai tanggal 16 Desember 2024.
Kedua maskapai itu menghentikan operasional penerbangan sejak tanggal 17 Juli 2024, karena ruang udara terdampak abu vulkanik yang berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
“Beroperasinya kembali Bandara Frans Seda Maumere jadi hadiah menjelang natal, sehingga saudara-saudara kita yang dari dan ke Maumere dan sekitarnya bisa mudik untuk berkumpul dengan keluarga,” ucap Partahian.
Jadwal penerbangan kedua maskapai yakni, maskapai Wings Air melayani rute penerbangan Maumere-Kupang pergi pulang (PP) dan Labuan Bajo-Maumere (PP). Maskapai Nam Air dengan rute penerbangan Kupang–Maumere PP.
Kata Partahian, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda, Airnav Indonesia, dan maskapai untuk memantau perkembangan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Keselamatan merupakan prioritas dalam penerbangan. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi penerbangan yang selamat, aman dan nyaman,” ujarnya.
Semenjak operasional Bandara Frans Seda ditutup, pengguna jasa angkutan udara dari Maumere beralih mengikuti penerbangan di Bandara Gewatang Tana Larantuka untuk bepergian keluar daerah. Alternatif lainnya memanfaatkan jasa angkutan laut menggunakan kapal-kapal penumpang milik PT Pelni dan kapal milik swasta nasional KM Dharma Rucitra dari Pelabuhan Lorens Say Maumere atau dari Ende.
Penulis: Eginius Moa