Maumere, Ekorantt.com – Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, mengingatkan manajemen untuk waspada terhadap bahaya “racun dendam” yang dapat merusak keharmonisan di lingkungan kerja.
Jano menekankan pentingnya keberanian dalam menyampaikan kebenaran, seperti yang dicontohkan oleh kemartiran Santo Yohanes Pembaptis yang rela mempertahankan prinsip kebenaran meski harus menghadapi kematian.
“Saat ini sangat dibutuhkan keberanian untuk menyampaikan kebenaran terhadap segala yang terjadi di tempat kerja masing-masing,” ujar Jano usai misa syukur Jumat Pertama (Jumper) di Aula Sumur Yakob lantai 3 gedung kantor pusat Kopdit Pintu Air, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat, 7 Februari 2025.
Menurutnya, dalam lembaga besar seperti Kopdit Pintu Air, sangat penting untuk memiliki individu yang bertanggung jawab dan jujur.
Jika ada yang tidak siap menerima teguran, Jano menegaskan, lebih baik mundur dari posisi tersebut.
Terima Teguran dengan Hati Terbuka
Pembina Rohani Kopdit Pintu Air, RD. Moses Kuremas, mengingatkan segenap karyawan dan karyawati Kopdit Pintu Air untuk tidak merasa tersinggung apabila mendapat teguran, baik dari pimpinan maupun dari teman dekat.
Ia menegaskan, teguran seharusnya dipandang sebagai bentuk kecintaan dan perhatian, bukan sebagai kebencian atau karena adanya unsur suka dan tidak suka.
Mengambil inspirasi dari bacaan Injil Markus 6:14-29, Romo Moses mengungkapkan keberanian Santo Yohanes Pembaptis yang menegur Raja Herodes karena mengambil Herodias, istri dari saudaranya Filipus, sebagai istri.
Akibat teguran itu, Yohanes Pembaptis akhirnya dipenggal lehernya karena dianggap mengungkapkan kebenaran.
“Seperti Yohanes Pembaptis, kita harus berani berkata apa adanya dan tidak menutupi hal yang salah,” kata Romo Moses.
Ia mengingatkan bahwa teguran yang diterima harus dilihat sebagai upaya kebaikan, bukan sebagai bentuk balas dendam.
Romo Moses tak mau jika karyawan marah-marah bila ditegur. Itu merupkan sikap yang keliru dan hanya akan menumbuhkan rasa balas dendam.
“Melihat teguran sebagai bentuk kecintaan sesama staf akan membantu kita untuk segera memperbaiki diri demi kebaikan bersama,” jelas Romo Moses.
Ia juga menekankan bahwa teguran harus disampaikan dengan cara yang santun dan di tempat yang tepat untuk menghilangkan keburukan di tempat kerja.
Lebih lanjut, Romo Moses mengingatkan semua staf Kopdit Pintu Air untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anggota.
Di sisi lain, karyawan mesti bekerja dengan jujur dan tidak menutupi keburukan. “Sekuat apapun barang busuk dibungkus, akhirnya akan tercium juga.”