Pengawas Nilai Kopdit Pintu Air Cukup Sehat

Maumere, Ekorantt.com – Badan pengawas internal KSP Kopdit Pintu Air menilai manajemen dan keuangan Koperasi Kredit Pintu Air cukup sehat.

Penilaian ini setelah adanya pemeriksaan di kantor cabang serta cabang pembantu yang disampaikan melalui forum Pra-RAT ke-7 Tahun Buku 2024 di Kantor Pusat Kopdit Pintu Air, Selasa, 8 April 2025.

Ketua Pengawas, Barnabas Hening mengharapkan pengurus dan manajemen terus melakukan tindakan serius terhadap aspek-aspek kunci yang dapat mendorong terbentuknya kesehatan sebuah koperasi.

Aspek kunci yang dapat menjamin keamanan aset anggota itu meliputi, tata kelola, aspek profil risiko, aspek kinerja keuangan serta aspek kecukupan modal.

Barnabas mengatakan sebuah koperasi dikatakan sehat bila keempat aspek itu sungguh-sungguh diperhatikan dan dilaksanakan tindakan nyata setelah mendapat catatan sebagai masukkan melalui evaluasi.

Menurut Barnabas, tindakan untuk melakukan evaluasi memang sudah sering dilakukan baik oleh pengurus maupun manajemen.

Karena itu melalui momen Pra RAT pengawas menguraikan secara mendalam.

“Jangan marah ya, kalau kami menggunakan waktu lebih lama karena kami ibarat dokter dari sebuah koperasi,” ujar Barnabas.

Dalam laporan yang berpedoman pada Peraturan Menteri Koperasi RI (Permenkop) Nomor 8 tahun 2023, pengawas memberi perhatian serius pada empat aspek tadi.

Pertama, adalah jumlah anggota yang mana berdasarkan hasil pemantauan pengawas jumlah anggota pada tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,5 persen atau mengalami pertumbuhan riil sebanyak 45.477 orang.

Di balik pertumbuhan yang menggembirakan, ada hal yang membutuhkan penanganan serius oleh manajemen berkaitan dengan jumlah anggota yang keluar serta keberadaan anggota pasif alias tidak aktif.

Kedua, meminta manajemen segera menyusun langkah konkret agar anggota tersebut kembali aktif yakni aktif menyimpan atau menabung serta aktif meminjam.

Sementara bagi anggota keluar harus dipastikan apa yang menjadi alasannya.

“Apakah keluar karena menarik diri sendiri atau keluar karena kelalaian manajemen dalam melayani mereka,” kata Barnabas.

Aspek lain yang mendapat perhatian pengawas adalah berkaitan dengan legalitas kelembagaan. Pengawas melihat kepatuhan kelembagaan terhadap hukum.

Kepengurusan diminta supaya menyelesaikan administrasi yang berhubungan dengan kepatuhan secara hukum.

Sementara pada aspek profil risiko, penting mengamati resiko kredit. Pengawas memberikan pesan kepada manajemen supaya menekan angka risiko kredit lalai sekecil mungkin.

”Kami minta manajemen melalui panitia kredit harus selektif dalam memberikan pinjaman, lakukan survey dan analisa pinjaman dengan cermat agar jumlah kredit lalai ditekan sedemikian mungkin,” jelas Barnabas.

Pertumbuhan penyaluran kredit selama tahun 2024 mencapai 12,39 persen. Presentasi ini, menurut Barnabas perlu memaksimalkan kinerja manajemen untuk melepaskan pinjaman kepada anggota.

Karena koperasi yang sehat didukung oleh pertumbuhan anggota yang pesat disertai dengan jumlah kredit beredar yang besar dan kredit lalai yang kecil.

Tidak terkecuali berhubungan dengan Daperma dan dana cadangan risiko diikuti oleh pengawas. Semuanya hanya punya satu tujuan agar setiap masalah yang dihadapi ditemukan jalan keluarnya sebagai solusi.

Pada bagian akhir, pengawas menelisik kinerja keuangan sehubungan dengan rentabilitas dan kemandirian yang diukur dari SHU (Sisa Hasil Usaha) terhadap aset maupun modal sendiri.

Dikatakan dari 2.976 orang karyawan baik pengurus, pengawas, manajemen dari kantor pusat, cabang, kantor cabang persiapan hingga titik kumpul dalam setahun menelan biaya sebesar 80 miliar atau rara-rata 6,7 miliar sebulan.

Karena itu, pengawas mengharapkan menggunakan operasional secara wajar dalam arti sesuai dengan ketentuan dan prinsip hemat agar SHU di akhir tahun buku lumayan besar.

Menanggapi laporan oleh pengawas, Petrus Simon Ketua Komites Cabang Akareso Makasar dan Guido Abong dari KCP Yogyakarta menyambut baik laporan pengawas.

Mereka senang karena pengawas sungguh menjalankan fungsinya dalam memberikan catatan temuan terhadap aspek-aspek yang diperiksa.

Keduanya berharap tools yang digunakan oleh pengawas juga dibagikan kepada mereka yang di cabang dan KCP agar mereka dapat mempelajari sehingga dapat menilai sendiri keberadaan cabang serta KCP masing-masing.

BANYAK DIBACA

Kopdit Sangosay Bangun Ekonomi Anggota Melalui Pemberdayaan

Bajawa, Ekorantt.com - Resmi berdiri 28 Mei 1983, Koperasi Kredit...

Koperasi Asia Dinasty Sejahtera Lebarkan Pelayanan di Flores Lembata

Ende, Ekorantt.com - Koperasi Asia Dinasty Sejahtera melebarkan sayap pelayanannya ke...

Kopdit Pintu Air Tawarkan Beragam Keuntungan bagi Anggota

Maumere, Ekorantt.com- Berawal dari 50 orang yang berkumpul karena...

Pintu Air Duduki Peringkat Pertama Koperasi Kredit Tingkat Nasional

Maumere, Ekorantt.com - Induk Koperasi kredit (Inkopdit) kembali merilis...

Layanan Simpanan Non Saham dari KSP Kopdit Pintu Air yang Wajib Anda Ketahui

Maumere, Ekorantt.com - Hadir sebagai koperasi yang mengusung tagline...

Kopdit Sangosay Beri Kelunakan untuk Anggota Terdampak Covid-19

Bajawa, Ekorantt.com - Koperasi Kredit (Kopdit) Sangosay mengeluarkan kebijakan relaksasi angsuran...

Aset KSP Kopdit Pintu Air Capai Rp2,4 Triliun Per 31 Desember 2024

Sejauh ini, anggota Kopdit Pintu Air tersebar di seluruh Indonesia yang terdiri dari 59 kantor cabang  dan 15 kantor cabang pembantu (KCP)

Gubernur Viktor Laiskodat Berkunjung ke Rumah Produksi Garam Milik Pintu Air

Maumere, Ekorantt.com - Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sikka,...

AWK Desak Pemerintah Berikan Dana Stimulan untuk Koperasi

Maumere, Ekorantt.com - Senator asal Nusa Tenggara Timur, Angelo...

Yakobus Jano Terima Penghargaan Tokoh Penggerak Koperasi Utama

Maumere, Ekorantt.com – Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus...

BACA JUGA

ARTIKEL EKORANTT LAINNYA