Maumere, Ekorantt.com – Salah satu anggota koperasi dari Cabang Maumere, Yustina, menyambut gembira keputusan yang telah disepakati terkait pembayaran Sisa Hasil Usaha (SHU).
Ia menyatakan, meskipun jumlahnya tidak besar, SHU tetap merupakan hak anggota yang patut disyukuri.
“SHU itu hak kami, jadi meskipun kecil tetap kami terima dengan senang hati,” ujar Yustina pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Lebih lanjut, Yustina memberikan masukan terkait teknis pelaksanaan pembayaran agar proses berjalan lancar dan efisien.
Ia menyarankan agar dibuat jadwal pembayaran berdasarkan wilayah desa atau kecamatan guna menghindari antrean panjang dan waktu tunggu yang lama.
“Perlu dibuat jadwal, apakah per wilayah desa atau kecamatan, agar tidak terjadi antrean panjang,” tutup Yustina.
Manajemen Kopdit Pintu Air akan segera melakukan pembayaran Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota terhitung sejak 19 Mei 2025 hingga 31 Agustus 2025.
Informasi terkait pembayaran dividen anggota itu setelah disepakati forum Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dituangkan dalam berita acara RAT XXIX Tahun Buku 2024 yang berlangsung di Kantor Pusat Kopdit Pintu Air di Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Berita acara yang ditandatangani pemimpin rapat Aloysius Kamil dan sekretarit Maria Veronika Abi serta tiga orang wakil dari peserta itu menjadi acuan bagi manajemen dalam bekerja melayani anggota selama tahun 2025
General Manager (GM) Kopdit Pintu Air, Gabriel Pito Sorowutun mengatakan sebagai atasan langsung staf manajemen dirinya akan mengawasi langsung mekanisme pembayaran.
”SHU itu-kan haknya anggota. Jadi setelah ditetapakn oleh forum RAT kami siap eksekusi,” ujar Gabriel melalui sambungan telepon.
Terkait besar atau kecilnya SHU yang diperoleh anggota, lanjutnya, sangat ditentukan oleh keterlibatan anggota dalam lembaga.
Keterlibatan yang dimaksud Gabriel adalah anggota yang rajin menyimpan atau menabung, meminjam kemudian mengembalikannya secara teratur tentunya akan memperoleh hasil yang lebih banyak ketimbang yang tidak aktif dalam menyimpan dan meminjam.
”Ibarat kita berkebun yang menanam dengan cucuran air mata, akan menuai dengan suka cita. Atau yang menanam badai yang dituai adalah angin. Jadi saya ajak anggota jangan daftar masuk jadi anggota setelah itu pasif,” ujar Gabriel penuh harap.