Maumere, Ekorantt.com – Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, menegaskan bahwa peluncuran buku berjudul “Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mukjizat Tuhan” bukanlah bentuk kesombongan, melainkan sebagai upaya mendokumentasikan sejarah perjuangan koperasi yang selama ini hanya dituturkan secara lisan.
“Ini adalah potongan-potongan kecil dari cerita perjuangan warga Dusun Rotat sejak 1 April 1995. Cerita itu terus menyebar ke desa, kecamatan, hingga menjangkau berbagai pulau di Indonesia,” kata Yakobus.
Ia berharap buku ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang belum pernah menyaksikan langsung perjalanan dan kiprah KSP Kopdit Pintu Air.
“Buku ini mencatat apa yang pernah dikisahkan, agar mereka yang belum pernah menyimak secara langsung bisa memahami lewat bahasa yang sederhana,” pungkasnya.
KSP Kopdit Pintu Air sendiri dikenal sebagai salah satu koperasi primer nasional yang konsisten dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Selama tiga dekade terakhir, koperasi ini telah meraih berbagai penghargaan di tingkat daerah, nasional, hingga dari lembaga non-pemerintah.
Buku “Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mukjizat Tuhan” resmi diluncurkan pada Kamis (8/5/2025), bertepatan dengan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-XXIX Tahun Buku 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Utama KSP Kopdit Pintu Air, Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai bagian dari refleksi 30 tahun perjalanan koperasi yang berdiri sejak 1 April 1995.
Buku setebal 400 halaman tersebut ditulis oleh Damian Marjono. Ia mengangkat kisah nyata perjuangan, dedikasi, dan ketekunan para pengurus serta anggota dalam membangun kesejahteraan masyarakat kecil, terutama di kalangan nelayan, petani, peternak, dan buruh.
“Sebenarnya pasir itu kecil-kecil, ada di gunung dan di pantai, tapi bisa menjadi bahan dasar bangunan yang besar. Kantor KSP Kopdit Pintu Air ini pun dibangun dari pasir-pasir kecil itu. Itulah yang mengilhami kami dalam menulis buku ini,” ujar Damian dalam sambutannya.
Damian menyebut, proses penulisan berjalan cepat karena sebagian besar data telah terdokumentasi dengan baik. Ia juga mengaku banyak mendapat inspirasi dari pertemuan dengan sejumlah tokoh koperasi, termasuk Agus Nong, Sekretaris I KSP Kopdit Pintu Air.
Dalam pengantar buku, Damian mencatat bahwa sejak awal berdiri, koperasi ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya kepercayaan dari masyarakat dan keraguan terhadap kepemimpinan pengurus. Namun, tantangan tersebut mampu dijawab melalui transparansi dan laporan pertanggungjawaban tahunan yang selalu diaudit dan diterima tanpa penolakan oleh anggota.
“Buku ini hanyalah catatan kecil dari capaian besar yang telah diraih. Semangat pengabdian dan perjuangan para pengurus dan anggota patut dikenang dan dijadikan teladan,” tulisnya.