Kupang, Ekorantt.com– Dewan Koperasi Wilayah (Dekopinwil) dan Dewan Koperasi Pimpinan Daerah (Dekopinda) menggelar pelatihan bagi Pengurus dan Manajemen Koperasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan pengurus dan manajemen dalam mengelola lembaganya masing-masing. Pelatihan berlangsung di Aula Serba Guna Koperasi Solidaritas Kota Kupang, Senin, 28 Juli 2025.
Pengurus dan Manajemen KSP Kopdit Pintu Air juga ikut menjadi peserta dari 51 Koperasi di NTT yang ikut terlibat dalam kegiatan dimaksud. Masing-masing koperasi mengutus doa orang peserta.
Kegiatan tersebut berlangsung padat membahas dua materi utama, yakni: Laporan Keuangan Koperasi Sesuai SAK-EP yang dibawakan oleh Made Susilawati, dan Regulasi Koperasi sebagai Badan Hukum Privat dan Usaha oleh Dominikus Ancis.
Made Susilawati, pada kesempatan itu mengatakan, kegiatan pelatihan yang diselenggarakan kali ini kesempatan yang sangat strategis positif yang dilakukan oleh gerakan koperasi di NTT.
“Dengan adanya bimbingan teknis (Bimtek) yang dilaksanakan oleh Dekopinwil dan Dekopinda, pada dasarnya bertujuan untuk memberikan literasi agar koperasi-koperasi bisa lebih tertib dan disiplin dalam menjalankan tata kelola kelembagaannya,” ujar Made Susilawati.
Ia berarap berkat bimbingan ini koperasi menjadi sehat dan tertib secara keuangan, sehingga bisa mengetahui sejauh mana kinerja lembaganya. Ujung-ujungnya koperasi itu akan semakin diminati oleh banyak orang yang berniat untuk masuk manjadi anggota.
“Bimtek ini sangat membantu pengurus dan pengawas koperasi dalam mengelola risiko, mengevaluasi kinerja, dan memastikan arah koperasi tetap sesuai dengan tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat secara luas,” ucap Made Susilawati
Lain Made Susilawati, Ketua DekopindaKota Kupang, Nyoman Radjendra menegaskan, pelatihan ini merupakan langkah antisipatif terhadap perubahan regulasi yang kini mewajibkan koperasi menyusun laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK-EP) setiap bulan.
“Kita ingin koperasi bergerak makin profesional, setara dengan lembaga keuangan lainnya. Dekopinwil dan Dekopinda hadir untuk memberikan edukasi agar koperasi kita bisa beradaptasi dan bertumbuh sehat di tengah tantangan zaman,” ujar Radjendra.
Biaya murni dari gerakan koperasi
Ketua Panitia Harkop ke-78 Provinsi NTT Dominikus Ancis mengatakan kegiatan pelatihan ini juga termasuk dalam rangkaian HUT Kopersi dingkat provinsi NTT.
Biaya penyelenggaraan diklat, bakti sosial ke kunjungan panti asuhan, seminar, jalan sehat, hingga acara puncak, dibebankan sepenuhnya kepada koperasi peserta secara gotong royong, tanpa dukungan dana dari pemerintah.
“Sudah tiga tahun berturut-turut kami rayakan Harkop dengan biaya murni dari gerakan koperasi. Ini prinsip dari, oleh, dan untuk koperasi,” ujar Dominikus Ancis
Ada koperasi yang menyumbang mulai dari Rp250 ribu hingga Rp2 juta, dan semua merasa ini bagian dari tanggung jawab bersama.
Disampaikan pula kepada seluruh peserta dan narasumber akan mendapatkan sertifikat resmi yang akan diserahkan saat puncak perayaan Harkop.
Sertifikat ini bukan sekadar tanda kehadiran, tetapi bentuk komitmen bahwa pendidikan adalah fondasi utama koperasi.
“Koperasi yang tidak dilandasi pendidikan akan sulit berkembang. Itulah sebabnya Dekopinwil dan Dekopinda rutin menggelar pelatihan sebagai bagian dari proses pembinaan dan peningkatan mutu manajemen koperasi,” tutup Dominikus Ancis.