Larantuka, Ekorantt.com – Sekretaris 1 Pengurus Kopdit Pintu Air yang juga Pendamping Area Flores Bagian Timur, Agustinus Nong, mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Komite Unit Leworook dalam menjaga semangat koperasi sejati.
Menurutnya, Kopdit Pintu Air lahir dari arisan 50 warga Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka pada 1 April 1995.
Semangat awal itu, kata dia, harus terus dipertahankan sebagaimana dipraktikkan oleh Unit Leworook.
“Karena hanya orang miskin yang bisa membantu orang miskin,” ungkap Agus Nong, belum lama ini.
Ia menegaskan, solidaritas dan kekeluargaan yang tumbuh dari bawah jauh lebih kokoh dan berkelanjutan. Moto “kau susah aku bantu, aku susah kau bantu” disebutnya telah teruji dan terbukti memperkuat Kopdit Pintu Air hingga kini.
“Jangan tergoda oleh rayuan uang kaget tanpa jaminan yang hanya membuat bapak/ibu tidak tenang dan dikejar-kejar. Kita Kopdit Pintu Air adalah koperasi sejati,” pungkasnya.
Dorongan untuk membangun pola hidup hemat dan gerakan menabung terus digelorakan oleh Kopdit Pintu Air. Gerakan ini diharapkan menjadi aksi nyata bersama dari seluruh unsur koperasi, mulai dari pengurus, manajemen, hingga unit-unit pelayanan terkecil.
Ketua Komite Kopdit Pintu Air Unit Leworook, Bartolomeus Bala Hayon mengatakan, sejak didirikan pada 6 Juli 2018, Unit Leworook telah memiliki 273 anggota.
Menurutnya, salah satu kunci menjaga keutuhan unit adalah dengan terus memotivasi anggota tentang pentingnya hidup hemat dan menabung.
Komitmen tersebut disampaikan Bartolomeus dalam Rapat Anggota Bulanan (RAB) bersama pengurus dan manajemen kantor pusat Kopdit Pintu Air yang digelar pada Jumat, 22 Agustus 2025 di Desa Leraboleng, Kecamatan Titihena, Kabupaten Flores Timur.
Bartolomeus menjelaskan, pihaknya menerapkan strategi berbasis arisan untuk mendorong anggota menabung.
“Iuran arisan tidak besar. Hanya dengan 2.000 rupiah per orang sudah dapat menjadi anggota berkat arisan,” katanya.
“Dengan cara itu, perkembangan anggota semakin banyak. Dan sekarang berkat arisan, setiap bulan anggota menjadi aktif ikut pertemuan dan bahkan sudah punya tabungan Sibuhar masing-masing,” lanjutnya.
Ia menambahkan, dalam satu keluarga minimal dua hingga tiga orang menjadi anggota dan diwajibkan memiliki simpanan Sibuhar, Sisuka, dan Simada. Melalui kontribusi aktif para anggota, Unit Leworook berhasil membangun gedung pertemuan secara swadaya, lengkap dengan perangkat sound system.
”Kami setiap bulan bisa mencapai 100 juta dan tidak ada anggota yang macet ataupun tunggak,” ujar Bartolomeus.