Maumere, Ekorantt.com – Manajemen KSP Kopdit Pintu Air menggelar doa bersama bagi para korban meninggal dalam bencana alam di Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur dan di Bali.
Doa bersama ini berlangsung dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Pembina Rohani Kopdit Pintu Air, RD Moses Kuremas, di Kantor Pusat Kopdit Pintu Air di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Jumat, 12 September 2025.
“Harapannya melalui doa-doa kita jiwa para korban yang meninggal mendapat tempat di surga. Kepada keluarga mendapat kekuatan dan penghiburan,” ujar Romo Moses dalam homilinya.
Ia mengajak pengelola Kopdit Pintu Air mendoakan sesama yang sedang tertimpa bencana. Menurutnya, doa seperti ini sejalan dengan ajaran Tuhan Yesus sendiri.
Romo Moses juga mengungkapkan keterikatan batinnya dengan wilayah Nagekeo, yang kini terdampak bencana. Daerah tersebut pernah menjadi tempat tugas pertamanya sebagai imam muda 25 tahun silam.
Ia menyampaikan kesedihannya atas kondisi wilayah yang dahulu dikenal hijau, indah, dan makmur, namun kini porak-poranda akibat banjir bandang.
“Hati saya terasa tersayat ketika mengetahui daerah yang dahulunya sangat hijau, indah dan makmur itu kini tercabik-cabik oleh terjangan banjir bandang yang meluluhlantakkan pemukiman warga,” tuturnya.
Dalam penutupan perayaan ekaristi, Romo Moses mengumumkan bahwa seluruh kolekte dan stipendium yang terkumpul akan disumbangkan kepada korban bencana.
“Nanti semua kolekte yang terkumpul dan juga stipendium akan saya kirim melalui pastor paroki Wolosambi,” ajaknya.
Wakil Ketua Pengurus II KSP Kopdit Pintu Air, Robertus Belarminus, menyambut positif inisiatif sang pastor. Ia menegaskan pentingnya memperkuat doa dengan tindakan nyata seperti sedekah.
“Kita jangan berdoa minta Tuhan kabulkan permohonan kita, tetapi harus disertai dengan berpuasa dan bersedekah. Dengan cara itu setiap doa kita akan dikabulkan,” ujar Belarminus.
