Mbay, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak bencana di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Bantuan diserahkan oleh tim kantor pusat Kopdit Pintu Air Yosafat G. Parera dan Rasdiana Toja kepada Pastor Paroki Wolosambi, Arnoldus Yansen Triyono, Sabtu, 13 September 2025.
Bantuan yang diberikan berupa beras, telur, mi instan, sabun, dan pakaian layak pakai. Bantuan ini merupakan hasil donasi dari lembaga Kopdit Pintu Air serta sumbangan sukarela para staf.
“Bantuan ini akan disalurkan kepada para korban yang telah didata oleh posko,” ujar Wakil Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Mataloko, Yohanes Demu Nay dari Wolosambi pada Sabtu malam, 13 September 2025.
Yohanes menjelaskan, meskipun bantuan berasal dari manajemen Kopdit Pintu Air, penyalurannya tidak terbatas hanya bagi anggota koperasi.
“Bantuan diserahkan melalui posko di Paroki Wolosambi. Selanjutnya akan diberikan kepada keluarga atau warga terdampak,” katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum memiliki data pasti mengenai jumlah anggota Kopdit Pintu Air yang menjadi korban. Namun, Yohanes meyakini jumlahnya cukup signifikan.
“Terkait data anggota kita yang mendapat musibah ini belum bisa dipastikan. Pasti banyak, karena daerah bencana ini merupakan wilayah kerja Kopdit Pintu Air dari Cabang Boawae dan Cabang Mataloko,” terang Yohanes.
Saat menerima bantuan, Pastor Arnoldus berterima kasih kepada Kopdit Pintu Air karena bersolidaritas dengan warga terdampak bencana.
“Saya sebagai anggota Kopdit Pintu Air menyampaikan terima kasih kepada Pintu Air yang telah datang membawa bantuan bagi umat saya yang sedang menderita,” ujarnya.
Ia pun berjanji akan menyalurkan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Sebelumnya, pada Jumat, 12 September 2025, pihak manajemen Kopdit Pintu Air telah menggelar doa khusus yang dipimpin oleh Pastor Pembina Rohani, RD. Moses Kuremas. Doa tersebut ditujukan bagi keselamatan jiwa para korban yang meninggal serta penguatan bagi keluarga yang ditinggalkan.
