Larantuka, Ekorantt.com – Petani hortikultura asal Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Dedy Ludji Fernandes mengatakan, Kopdit Pintu Air merupakan lembaga keuangan yang tepat untuk mendukung pengembangan usaha pertanian.
Dedy, yang tergabung dalam Kelompok Tani Kolam Ula menyebutkan bahwa potensi pertanian di Desa Konga sangat menjanjikan berkat areal tanah datar yang luas dan ketersediaan air yang cukup.
“Saya punya luas areal pertanian sekitar satu setengah hektar, di dalam lahan saya fokus tanam hortikultura,” ujar Dedy kepada Ekora NTT, Selasa, 9 September 2025.
Di lahan miliknya, Dedy menanam berbagai komoditas seperti semangka, cabai, melon, tomat, terung, kacang panjang, sawi, jagung manis, dan bawang.
Ia mengatur waktu tanam dengan sistem tumpang sari untuk menjaga kesinambungan produksi.
“Kalau bilang pegang duit dari bertani itu sudah pasti, saya tidak mau sombong tapi dari panen bawang baru-baru ini saya dapat sampai 700 kilogram,” tambahnya.
Dalam hal permodalan, Dedy menilai Kopdit Pintu Air sangat berperan penting dalam pengembangan usahanya. Ia telah menjadi anggota sejak Cabang Boru dibuka pada 2017.
“Saya setia dengan Pintu Air dari awal masuk sampai sekarang pak,” katanya.
Ia mengapresiasi pendekatan kekeluargaan yang diterapkan Kopdit Pintu Air kepada para anggotanya, dan berkomitmen untuk terus meningkatkan investasinya di koperasi tersebut.
“Saya serius untuk tambah saham lagi di Pintu Air untuk kembangkan usaha,” ucapnya.
Dedy berharap agar kantor-kantor cabang Pintu Air dapat membuka outlet yang menjual produk milik anggota, termasuk hasil pertanian, serta melibatkan para pegawai untuk ikut membeli hasil panen anggota.
Ia pun bercita-cita bersama petani lain untuk menjadikan produk bawang dari Desa Konga sebagai ikon pertanian Kabupaten Flores Timur.
Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air Cabang Boru, Martina Lewuk membenarkan kontribusi dan semangat Dedy dalam mengembangkan usaha hortikultura.
“Kami sudah bertemu lagi untuk dukung usahanya,” ujar Martina.