Maumere, Ekorantt.com – Catatan keuangan bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari pola hidup dan kebiasaan seseorang. Hal inilah yang ditekankan oleh Kopdit Pintu Air dalam upayanya mendorong anggota untuk lebih sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan.
Melalui edukasi dan pelayanan keuangan yang transparan, koperasi ini mengajak anggotanya untuk menjadikan catatan keuangan sebagai alat refleksi demi mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
“Catatan keuangan adalah cermin kebiasaanmu,” tulis KSP Kopdit Pintu Air lewat fanpage mereka mengutip pernyataan Suze Orman.
Susan Lynn Suze Orman sendiri adalah seorang penasihat keuangan , penulis, dan pembawa acara podcast Amerika.
Menurut KSP Kopdit Pintu Air, banyak orang bingung karena gajinya cepat habis. Padahal jawabannya sederhana, yani “karena tidak ada catatan jelas uang masuk dan keluar.”
Dengan mencatat, menurut koperasi ini, Anda bisa lebih mudah mengontrol pengeluaran, tahu prioritas, dan menyiapkan tabungan di masa depan.
“Yuk, mulai biasakan catat setiap rupiah dan simpan di KSP Kopdit Pintu Air biar uangmu lebih aman dan berkembang.”
KSP Kopdit Pintu Air (Koperasi Simpan Pinjam – Koperasi Kredit) merupakan koperasi yang fokus pada usaha simpan‑pinjam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kopdit Pintu Air berdiri sejak 1995 di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam perkembangannya, Kopdit Pintu Air tidak hanya beroperasi di NTT, tetapi telah menyebar ke banyak daerah di Indonesia dengan cabang dan kantor pembantu.
Kopdit Pintu Air melakukan berbagai kegiatan, antara lain: pertama, Simpan Pinjam. Sebagai koperasi kredit, fungsi utamanya adalah menghimpun simpanan dari anggotanya dan memberikan pinjaman kepada anggota yang membutuhkan modal / usaha.
Kedua, Pemberdayaan Ekonomi & Usaha Riil. Kopdit Pintu Air juga terlibat dalam usaha riil yang mendukung anggota, misalnya:
Pengadaan dan pemasaran garam melalui “Garam Pintar” agar petani garam bisa mendapatkan saluran pemasaran yang lebih baik.
“Dukungan terhadap UMKM anggota agar mereka tidak hanya meminjam uang tetapi juga memiliki usaha produktif.”
Ketiga, Digitalisasi & Teknologi Informasi. Untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kemudahan pelayanan, Kopdit Pintu Air telah mengadopsi sistem transaksi real-time dan aplikasi digital bagi anggotanya. Misalnya, kerja sama dengan aplikasi “Kocek” agar analisis kelayakan pinjaman menjadi lebih cepat dan objektif.
Keempat, Anggota & Pengembangan Jaringan. Anggota Kopdit Pintu Air telah mencapai ratusan ribu orang. Cabang dan kantor pembantu tersebar di berbagai wilayah untuk menjangkau anggota lebih luas.