Maumere, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air menegaskan kembali pentingnya nilai gotong royong sebagai kekuatan utama dalam membangun kemandirian dan ketahanan ekonomi masyarakat.
Penegasan ini disampaikan melalui sebuah video resmi yang diunggah di akun Facebook koperasi tersebut, KSP Kopdit Pintu Air.
Dalam narasi video itu disebutkan bahwa kemajuan suatu bangsa tidak semata-mata ditentukan oleh teknologi, melainkan oleh kemampuan warganya untuk saling mendukung.
“Indonesia tidak jadi negara kuat karena teknologi. Indonesia kuat karena gotong royong,” demikian salah satu pesan narator video.
Narator dalam video tersebut juga menyoroti perbedaan budaya kerja sama di Indonesia dibandingkan dengan negara lain.
Di banyak negara, disebutkan, orang lebih mengedepankan kepentingan individu, sementara Indonesia sejak lama bertumpu pada kebersamaan.
“Itulah yang diterjemahkan koperasi dalam ekonomi modern,” ucap narator.
Menurut Kopdit Pintu Air, kekuatan finansial dalam koperasi tidak bersumber dari satu orang kaya, tetapi dari banyak anggota yang saling menopang.
“Kekuatan finansial bukan dari satu orang paling kaya tapi dari banyak orang yang saling menguatkan,” ujar narator.
Video itu juga menekankan semangat saling membantu merupakan prinsip dasar gerakan koperasi.
“Yang banyak membantu yang sedikit, yang lagi kuat membantu yang sedang jatuh. Dan saat roda berputar yang dulu dibantu sekarang gantian membantu,” katanya.
Kopdit Pintu Air menilai gotong royong bukan konsep usang, melainkan aset ekonomi paling otentik bangsa Indonesia yang terus relevan hingga saat ini.
Koperasi, menurut mereka, menjadi wadah yang menjaga nilai tersebut tetap hidup.
“Kalau kamu percaya kekuatan kita ada pada kebersamaan jadilah bagian dari Kopdit Pintu Air,” demikian ajakan dalam video tersebut.
Di bagian akhir, narator kembali menegaskan prinsip dasar koperasi yang mereka usung, yakni “Yang kuat membantu yang lemah.”
KSP Kopdit Pintu Air resmi merayakan 30 tahun berdiri pada 1 April 2025. Saat ini koperasi ini telah mengelola aset sekitar Rp2,3 triliun.
Anggota terdaftar mencapai ratusan ribu orang di seluruh Indonesia. Kabar terbaru menyebut jumlah anggota telah mencapai sekitar 444.425 hingga lebih dari 470.000 orang.
Jaringan layanan telah menyebar luas: Koperasi ini kini memiliki banyak cabang, cabang pembantu, dan “tempat pelayanan (TP)” di berbagai daerah.
Untuk mengakomodasi lonjakan anggota, pada tahun 2025 KSP Kopdit Pintu Air mengumumkan pembangunan kantor cabang baru di Kota Kupang dengan desain tiga lantai. Anggaran pembangunan diperkirakan sekitar Rp7,5 miliar.
Konsep kantor baru ini dirancang agar lebih representatif dan modern, dengan pelayanan yang lebih layak dibandingkan fasilitas sebelumnya.
Selain itu, koperasi juga telah melengkapi layanan dengan sistem digital. Melalui aplikasi resmi (dan layanan seperti “Sikopdit Online/ Collect/ Connection”), anggota dapat melakukan transaksi simpan-pinjam maupun layanan koperasi secara online dari mana saja.
Kopdit Pintu Air memberi akses bagi kelompok masyarakat seperti petani, nelayan, peternak, buruh, membantu mereka memperoleh modal dan layanan keuangan.
Di cabang tertentu, misalnya Cabang Maumere, koperasi turut berperan dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menyediakan modal dan berupa pinjaman untuk pelaku usaha kecil.
Lewat semangat gotong-royong dan solidaritas seperti filosofi “Aku Susah Kau Bantu, Kau Susah Aku Bantu”, koperasi ini berusaha menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas dan inklusif.
