Maumere, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air mengimbau masyarakat lebih cermat memilih lembaga pembiayaan di tengah maraknya persoalan jerat utang, terutama dari layanan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Dalam video yang diunggah di akun Facebook resmi koperasi tersebut, dijelaskan bahwa banyak orang mengambil pinjaman bukan karena tidak memahami risikonya, melainkan karena berada dalam kondisi terdesak. Situasi itu kerap membuat masyarakat memilih opsi pembiayaan yang pada akhirnya menambah beban.
Pinjaman melalui aplikasi pinjol, misalnya, dinilai menawarkan proses cepat namun dengan bunga tinggi.
Sementara itu, bank dianggap lebih aman, tetapi tidak semua pihak dapat mengakses layanan kredit di perbankan.
Di sisi lain, koperasi kerap disalahpahami sebagai lembaga yang rumit, padahal menawarkan skema yang lebih manusiawi.
“Pinjaman di koperasi bukan hanya disetujui, tapi dihitung biar tidak jatuh. Bukan dijebak supaya tak kembali,” ucap narator dalam video unggahan Facebook KSP Kopdit Pintu Air.
Melalui sistem kepemilikan bersama, anggota koperasi disebut bukan sekadar nasabah, melainkan pemilik. Keuntungan usaha dikembalikan kepada anggota, disertai pendidikan dan pendampingan untuk meningkatkan literasi finansial serta kapasitas ekonomi mereka.
Ada proses pertimbangan, edukasi, dan pendampingan sebelum pinjaman diberikan. Pendekatan tersebut, menurut narator, bertujuan mencegah anggota terjerat utang dan meningkatkan taraf hidup.
“Jadi ayo tumbuh bareng dan jadi bagian dari KSP Kopdit Pintu Air untuk finansial yang lebih aman dan nyaman,” ajak narator.
Secara terpisah, Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menilai pasar keuangan koperasi saat ini menghadapi tantangan serius.
Ia menyebut kehadiran pinjol ilegal dan pinjaman mingguan dengan layanan cepat namun berbunga tinggi telah membuat kondisi pasar “tidak baik-baik saja”.
Meski demikian, Jano meminta seluruh jajaran manajemen dari kantor pusat hingga cabang tetap melayani anggota dengan jujur dan penuh kasih.
“Situasi pasar keuangan di luar sekarang tidak sedang baik-baik saja. Pinjol dan pinjaman mingguan sangat meresahkan masyarakat, tetapi kita tidak boleh takut. Kita harus berdoa dan mengandalkan Tuhan,” ujar Jano dalam sambutannya usai misa syukur Jumat Pertama (Jumper) di Aula Sumur Yakob, Kantor Pusat Kopdit Pintu Air, Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Jumat, 5 Desember 2025.
Jano meminta pengelola terus turun menemui anggota untuk memberikan bimbingan dan pendampingan agar mereka tidak mudah berpindah ke lembaga lain.
Ia kembali menekankan pentingnya integritas dalam mengelola koperasi sebagai lembaga milik banyak orang.
”Masuk tahun 2026 mata kita terang sehingga sudah dapat membedakan mana milik kita dan mana milik orang lain,” ujar Jano.
