Ruteng, Ekorantt.com – Untuk mencegah penularan Covid-19, bidang pendidikan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, hal itu tidak berjalan dengan baik. Kendala utamanya adalah jaringan internet.
Seorang guru di SMAK Setia Bakti Ruteng, Elias Nivan, mengatakan bahwa selama menerapkan PJJ, banyak siswa-siswi di sekolahnya yang tidak bisa ikut pembelajaran akibat sulitnya mengakses internet.
Menurutnya, mayoritas siswa yang mengeluhkan kesulitan jaringan itu berasal dari Manggarai Timur, seperti di Kecamatan Elar Selatan.
“Kemudian ada juga dari Reok Barat, Kabupaten Manggarai. Tapi sebagian besar dari Manggarai Timur,” katanya kepada Ekora NTT, Selasa (9/2/2021).
“Siswa memang antusias dengan PJJ, tapi tidak didukung dengan fasilitas seperti jaringan internet yang bagus,” tambahnya.
Padahal, kata dia, pihak sekolah telah menyiapkan pulsa internet bagi siswa.
“Pemberian pulsa terhadap siswa itu diambil dari anggaran dana BOS, selain dari kementrian dengan kapasitas pulsanya sampai 50 GB per siswa,” katanya.
Ia berharap, agar pemerintah bisa mengatasi kendala tersebut dengan menyediakan fasilitas jaringan internet yang memadai.
“Mungkin bisa sumbang sedikit seperti jaringan, terutama di daerah yang jangkauan jauh dari akses sinyal,” ujarnya.
Ia juga berharap kepada orangtua siswa untuk bekerjasama dalam membimbing peserta didik di tengah pandemi Covid-19.
“Ya, begini sudah pembelajaran di tengah pandemi, jadi butuh juga keseriusan orangtua untuk membimbing anak-anak,” tutupnya.
Adeputra Moses