JHL Gandeng Undana dan Unipa Cetak Seribu Sarjana Pertanian

Ia menambahkan, Undana memiliki lebih dari 32 ribu mahasiswa, dengan sekitar 35–38 persen berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang memiliki 20 program studi.

Kupang, Ekorantt.com – Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Universitas Papua (Unipa) resmi menjalin kerja sama dengan Yayasan JHL Merah Putih Kasih dalam program beasiswa “1000 Sarjana JHL Merah Putih”, sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pembangunan sektor pertanian dan kemandirian pangan di Indonesia.

Dalam seremoni penandatanganan kerja sama, Rektor Undana, Maxs U. E. Sanam menyampaikan rasa syukurnya atas terwujudnya kolaborasi ini.

“Ini merupakan suatu kehormatan besar bagi Undana. Kami menerima uluran kasih yang luar biasa dari Yayasan JHL Merah Putih Kasih,” ujar Prof. Maxs.

Ia menambahkan, Undana memiliki lebih dari 32 ribu mahasiswa, dengan sekitar 35–38 persen berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang memiliki 20 program studi.

Undana juga tercatat sebagai salah satu dari delapan universitas penerima terbanyak program KIP Kuliah di Indonesia, sehingga kehadiran beasiswa JHL Merah Putih Kasih menjadi tambahan penting untuk mendukung mahasiswa yang kurang mampu.

Senada dengan itu, Rektor Unipa, Jonas Gobang, juga mengapresiasi dukungan Yayasan JHL Merah Putih Kasih.

Ia menilai beasiswa ini tak hanya meringankan beban biaya kuliah, tetapi juga memotivasi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam praktik lapangan.

“Beasiswa ini bukan sekadar bantuan dana, tetapi wujud nyata kasih bagi mahasiswa agar mereka bisa berkontribusi di masyarakat,” kata Jonas.

Ia menjelaskan, para penerima beasiswa di Unipa telah sejak awal terlibat dalam praktik pertanian dan program makan bergizi gratis yang memungkinkan mahasiswa belajar sambil bekerja dan memberi manfaat langsung ke masyarakat.

Potensi Pertanian Indonesia Harus Dimaksimalkan

Ketua Dewan Pembina Yayasan JHL Merah Putih Kasih, Jerry Hermawan Lo menyampaikan kebahagiaannya dapat menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di wilayah timur Indonesia.

Ia menegaskan, program “1000 Sarjana JHL Merah Putih” merupakan bentuk kontribusi konkret yayasan dalam mencetak generasi unggul di bidang pertanian dan peternakan.

“Saya sangat senang bisa hadir dan mendengar langsung masukan dari para pimpinan kampus. Kami masih akan mengunjungi beberapa kampus lainnya untuk memperluas program ini,” ujarnya.

Jerry menekankan pentingnya memanfaatkan potensi alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.

“Negara lain ada yang tidak pernah melihat matahari atau hanya punya musim dingin. Indonesia punya segalanya, tinggal bagaimana kita mengelola dan memanfaatkannya,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya sistem pertanian yang logis, terukur, dan kompetitif secara global.

Dalam konteks ini, kolaborasi antara sektor swasta dan pendidikan tinggi menjadi sangat penting, mengingat keterbatasan APBD dalam menjawab semua kebutuhan masyarakat.

Menurut Jerry, keunggulan bidang pertanian adalah kemampuannya untuk langsung diterapkan bahkan sebelum mahasiswa lulus kuliah.

“Kenapa saya pilih pertanian, bukan kedokteran? Karena mahasiswa pertanian bisa praktik langsung, bahkan sebelum lulus. Mereka bisa mulai mengelola lahan dan memberikan nilai tambah sejak dini,” jelasnya.

Hingga saat ini, lebih dari 800 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia telah menerima beasiswa ini, termasuk dari Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara (USU), IPB University, Universitas Riau, Universitas Jambi, Universitas Tirtayasa, dan Sekolah Tinggi Pertanian dan Kewirausahaan (STPK) Banau.

Dengan penambahan 80 mahasiswa dari Undana dan 20 dari Unipa sebagai penerima beasiswa, Yayasan JHL Merah Putih Kasih semakin mendekati target mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam lima tahun.

Direktur Program Beasiswa JHL Foundation Merah Putih Kasih, Johan Sembiring menyampaikan gagasan Jerry Hermawan Lo untuk mencetak 1.000 sarjana pertanian hampir rampung.

“Saat ini sudah lebih dari 800 beasiswa diberikan. Tinggal dua atau tiga kampus lagi, program ini akan selesai sesuai target,” ujarnya.

Johan menambahkan, beasiswa ini meliputi pembiayaan penuh Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga biaya hidup mahasiswa sampai lulus, sebagai bentuk nyata komitmen yayasan untuk membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di sektor pertanian.

Jerry menutup dengan menyampaikan visinya bahwa Indonesia memiliki lima faktor kunci untuk kemajuan pertanian: sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur memadai, kepastian hukum, kualitas SDM, dan keberadaan investor.

“Tujuan saya hanya satu, membangun negeri ini dengan menyiapkan generasi muda yang bisa membawa pertanian Indonesia lebih maju,” pungkasnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA