Maumere, Ekorantt.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat transformasi digital, Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air resmi menjalin kerja sama strategis dengan aplikasi analisis keuangan Koperasi Checking (Kocek). Kemitraan ini diharapkan mampu merevolusi proses analisis pinjaman bagi anggota koperasi melalui pemanfaatan sistem digital berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Big Data.
Langkah progresif ini mendapat apresiasi dariDirektur Pemasaran Kocek, Wily Sanjaya, yang menilai Kopdit Pintu Air telah menunjukkan komitmen nyata dalam menghadapi tantangan digitalisasi layanan koperasi.
“Minggu depan aplikasi Kocek sudah bisa digunakan Kopdit Pintu Air,” ujarnya, seraya mengungkapkan bahwa sistem Koperasi Checking akan mulai diberlakukan di koperasi tersebut pada awal Juni 2025.
Lebih lanjut, Sanjaya menjelaskan, salah satu tantangan utama koperasi modern adalah ketergantungan pada data internal atau rekomendasi dari sesama anggota saat menilai kelayakan pinjaman.
“Aplikasi Kocek hadir sebagai solusi digital berbasis Big Data dan AI untuk membantu koperasi melakukan analisis risiko pinjaman dengan lebih akurat dan efisien,” terangnya.
Melalui aplikasi ini, koperasi dapat mengakses berbagai data penting seperti identitas calon debitur, kapasitas pembayaran, nilai jaminan, hingga riwayat kredit dari berbagai sumber. Dengan demikian, keputusan pemberian kredit dapat dilakukan secara lebih tepat sasaran dan mengurangi potensi terjadinya kredit bermasalah.
Kemitraan ini sekaligus menegaskan posisi Kopdit Pintu Air sebagai koperasi yang tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah anggota, tetapi juga pada peningkatan mutu layanan melalui pemanfaatan teknologi modern.
Sebagai salah satu koperasi kredit terkemuka di Indonesia, Kopdit Pintu Air terus menunjukkan komitmennya terhadap inovasi demi mendukung keberlanjutan koperasi serta memberikan pelayanan terbaik bagi para anggotanya.
Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menyambut baik kemitraan ini dan menyebutnya sebagai langkah maju dalam transformasi digital koperasi.
“Dengan mengintegrasikan aplikasi Kocek, kami akan dapat melakukan analisis data keuangan calon peminjam secara lebih mendalam dan efisien,” jelas Jano usai penandatanganan MoU.
Menurut Jano, pemanfaatan teknologi menjadi elemen penting dalam operasional koperasi modern. Langkah ini dinilai sebagai terobosan signifikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada anggota.
Aplikasi Kocek sendiri dikenal dengan kemampuannya dalam mengolah berbagai data finansial untuk menghasilkan analisis menyeluruh terkait profil risiko dan kemampuan bayar anggota.
Tak hanya mengandalkan informasi kredit dari lembaga keuangan, Kocek juga menyediakan data tambahan seperti riwayat kredit, status pengajuan, alamat tempat tinggal terbaru, serta aktivitas keuangan digital anggota.
“Aplikasi Kocek membantu manajemen mengambil keputusan kredit dengan lebih akurat dan meminimalisasi risiko gagal bayar,” tambah Jano.
Ia menekankan, inisiatif ini merupakan bagian dari upaya koperasi untuk memberikan layanan terbaik dan tercepat kepada anggota.
Lebih lanjut, pemanfaatan sistem digital ini diharapkan dapat mendukung Kopdit Pintu Air dalam mengelola risiko kredit secara lebih efektif, sekaligus menjaga keberlanjutan serta kesehatan keuangan koperasi secara menyeluruh.