Maumere, Ekorantt.com – Selama periode Januari hingga September 2025, KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria tercatat telah menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp28 miliar kepada para anggotanya. Sebagian besar pinjaman tersebut dimanfaatkan oleh anggota dari sektor usaha dagang.
Manajer KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria, Anastasia Andriyani mengatakan, selain sektor usaha dagang, sektor pertanian, peternakan, dan jasa perdagangan juga masih menjadi pilihan utama para anggota dalam mengakses pembiayaan dari koperasi.
“Karena sektor ini dinilainya masih memilihki pangsa pasar yang baik,” ujarnya kepada Ekora NTT saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Tingginya minat anggota untuk mengembangkan usaha tercermin dari besarnya angka pinjaman yang beredar, khususnya yang dimanfaatkan oleh anggota dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Kangae dan Kecamatan Alok Timur.
Menyikapi tingginya permintaan pinjaman, pihak cabang melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga likuiditas koperasi. Salah satunya adalah melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan pemangku kepentingan di kecamatan, desa, serta kelompok-kelompok paguyuban.
“Pintu Air dari berbagai produk simpanan diberikan jasa simpanan yang besar. Karena itu marilah menabung di Kopdit Pintu Air,” ajak Andriyani.
Hingga saat ini, jumlah simpanan anggota tercatat mencapai lebih dari Rp59 miliar, yang terdiri dari simpanan saham sebesar Rp12 miliar dan simpanan non-saham sebesar Rp47 miliar. Total tersebut berasal dari 5.161 anggota aktif.
Sejak diresmikan pada 19 September 2022 sebagai hasil mutasi dari Cabang Maumere, Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria telah mencatat pertumbuhan aset yang signifikan hingga mencapai Rp129,201 miliar.
Meski mengalami perkembangan yang pesat, pihak pengurus dan manajemen tetap melakukan berbagai upaya penguatan wilayah.
Hingga saat ini, telah dibentuk empat titik kumpul baru di Kecamatan Kangae, yakni di Habi, Wolomude, Watubuku, dan Teteng. Sementara itu, wilayah pengembangan baru difokuskan di Kecamatan Alok Timur, tepatnya di Pulau Penama.
“Saya yakin jumlah anggota dan jumlah simpanan akan terus meningkat karena selain anggota memperoleh sisa hasil usaha (SHU) di akhir tahun, mereka juga mendapat perlindungan bila sakit dan dirawat di rumah sakit akan mendapat solidaritas kesehatan sebesar 1 juta,” kata Andriyani.
Ia menambahkan, jika ada anggota yang meninggal dunia, ahli waris akan memperoleh dana solidaritas duka cita. Selain itu, anggota juga mendapatkan manfaat tambahan dari kerja sama koperasi dengan BPJS Ketenagakerjaan.