Maumere, Ekorantt.com – Perempuan murah senyum itu tampak gesit melayani pembeli dalam kios sembakonya. Kios itu berada Detusoko, tepatnya di tepi jalan raya Ende-Maumere.
Namanya Kristina Soke (49). Ia mengemukakan usaha kiosnya kini mulai maju dan terus berkembang karena dukungan modal dari KSP Kopdit Pintu Air. Ia menceritakan proses awal merintis kios sembako dimulai pada tahun 2018.
“Dari awal buka kios memang sudah terpikir untuk ajukan pinjaman untuk modal,” ucapnya.
Kopdit Pintu Air kemudian jadi rumah pilihan bagi Kristina untuk bergabung dan memulai usahanya. Pada pengajuan awal sebesar Rp 15 juta, ia manfaatkan dengan tertib untuk pengembangan kios. Kios sembakonya mulai berkembang. Ia kemudian kembali mengajukan pinjaman untuk memperbesar usahanya. Pengajuan sebesar Rp30 juta cair.
“Tekad saya kios ini jadi penopang untuk saya bisa sekolahkan anak-anak hingga sarjana,” ujarnya dengan haru.
Prinsip dari hidup berkoperasi yang dipegang teguh Kristina adalah disiplin mengangsur dari pinjaman yang sudah diperoleh. Setelah lunas pinjaman kedua, ia kini sedang mengelola pinjaman ketiganya sebesar Rp50 juta.
“Lancar semua, tiap bulan. Tidak selalu penuh, tapi pengembalian tetap lancar,” ujarnya.
Meski persaingan kios semakin ketat, Mama Kristina tetap teguh. Ia tak bicara soal ekspansi besar; yang ia jaga adalah kestabilan. Bahkan, demi menambah pemasukan, ia menjajakan kue buatan sendiri di Pasar Datusoko setiap pagi.
Kerja kerasnya telah membuahkan hasil. Anak sulungnya kini duduk di semester tiga Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, sementara duayang lain masih di bangku SMA. Bagi Mama Kristina, pencapaian itu seperti bunga yang mekar dari perjalanan panjang penuh perjuangan.
Ketua Komite KCP Detusoko, Dionisius Benu, menegaskan bahwa kekuatan Kopdit Pintu Air bukan pada cepatnya pencairan kredit, melainkan pada pendampingan yang menyertai setiap anggota.
“Kami bukan lembaga yang hanya memberi lalu lepas. Kami memberi, mendampingi, dan menumbuhkan,” jelasnya.
Ia menguraikan bahwa sebelum pinjaman disalurkan, petugas koperasi terlebih dahulu berdiskusi dengan calon peminjam untuk menganalisis kelayakan usaha dan memastikan pinjaman digunakan secara produktif.
