Bobonaro, Ekorant.com – Ketua Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano memaparkan sejumlah prinsip dasar yang wajib diterapkan pengelola koperasi agar lembaga itu bertumbuh secara sehat dan memberikan dampak ekonomi bagi anggotanya. Salah satunya adalah pelayanan prima kepada anggota.
Jano saat menjadi pembicara dalam seminar nasional tentang gerakan koperasi yang digelar Kementerian Koperasi Timor Leste pada Sabtu, 22 November 2025, menegaskan, perbedaan mendasar antara bank dan koperasi terletak pada posisi anggota.
Di bank, anggota dipandang sebagai nasabah; sedangkan dalam koperasi, anggota adalah pemilik, sementara pengurus dan manajemen merupakan pengelola.
Karena itu, ia menekankan pentingnya pelayanan berbasis kehangatan dan semangat kekeluargaan.
Ia menuturkan, kekompakan dan ikatan kekeluargaan menjadi fondasi pertumbuhan Kopdit Pintu Air sejak awal berdiri.
Berawal dari kelompok arisan beranggotakan 50 orang, kini Kopdit Pintu Air telah berkembang menjadi salah satu koperasi besar di Indonesia.
“Agar koperasi dapat bertumbuh menjadi besar layanilah anggota dengan hati yang penuh rasa cinta dengan tanpa membeda bedakan suku, agama dan dari mana asalnya,” ujar Jano. Ia menambahkan pentingnya melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.
Jano juga menyoroti kebutuhan pendampingan berkelanjutan kepada anggota.
Menurutnya, anggota perlu memahami makna menjadi bagian dari koperasi. Anggota yang disebut sukses bukan hanya yang mampu menabung, tetapi juga yang berani meminjam untuk modal usaha demi meningkatkan ekonomi rumah tangga.
Ketua Credit Union (CU) Lanamona, Dominggas menilai Kopdit Pintu Air sebagai salah satu koperasi paling sukses di Indonesia dan layak dijadikan rujukan bagi penguatan gerakan koperasi di Timor Leste.
Penilaian itu ia sampaikan saat manajemen Kopdit Pintu Air hadir sebagai narasumber dalam seminar nasional tentang gerakan koperasi yang digelar Kementerian Koperasi Timor Leste pada Sabtu, 22 November 2025.
Acara yang berlangsung di Distrik Bobonaro tersebut dihadiri perwakilan pengurus dan manajemen koperasi se-Timor Leste, termasuk para kepala desa.
Dominggas mengatakan, kehadiran Kopdit Pintu Air tidak sekadar kunjungan, melainkan membawa strategi konkret untuk membangun koperasi yang kuat dan berkelanjutan.
Ia menilai Kopdit Pintu Air datang untuk menginspirasi dan mendorong terciptanya kesejahteraan lintas negara.
“Terima kasih banyak saya kira sangat penting dan sangat efisien kami datangkan partner Pintu Air untuk memberikan materi, membagi pengalaman untuk kami Timor Leste, khususnya di Kabupaten Bobonaro,” ujar Dominggas dalam video yang diunggah akun Instagram @kspkopditpintuair.
