Maumere, Ekorantt.com – Garam Nusa Bunga yang dikelola PT Garam Pintar Asia resmi beroperasi di Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT, pada Rabu, 26 November 2025.
Menurut narator dalam video yang diunggah di Facebook KSP Kopdit Pintu Air, sejak ratusan tahun lalu garam Nusa Bunga diproduksi dari laut Flores terbaik, kaya mineral, bersih, alami, dan bukan garam biasa.
“Di timur Indonesia ketika matahari menyentuh bumi, laut menyimpan cerita lama. Cerita tentang kekayaan alam yang lahir dari kesabaran. Dari angin, dari matahari, dari tangan-tangan yang menjaga tradisi,” ujar narator.
Setiap butir garam Nusa Bunga bukan sekadar rasa, namun ada jejak perjuangan, keluarga, dan Flores yang disebut Nusa Bunga.
“Setiap pembelianmu bukan hanya mendukung produk lokal tapi juga menguatkan ekonomi anggota koperasi,” ujar narator.
Sebab, lanjut dia, di balik butir garam ada mimpi yang ingin tumbuh. Ada keluarga yang ingin maju. Dan, ada masa depan yang ingin dijemput.
“Garam Nusa Bunga rasa dari alam, cerita dari masyarakat, kekuatan dari kebersamaan,” kata narator.
“Dukung produk lokal dukung anggota koperasi. Pilih garam Nusa Bunga karena rasa terbaik lahir dari hati yang bekerja sama.”
Penjabat Sementara Manajer PT Garam Pintar Asia, Veri Idong menjelaskan, rumah produksi mampu menghasilkan garam beryodium dengan kapasitas 0,5 hingga satu ton per hari, atau sekitar 10 hingga 12 ton per bulan.
Kapasitas itu masih belum mencukupi kebutuhan rumah tangga di Kabupaten Sikka yang mencapai 20 hingga 25 ton per bulan.
Veri menuturkan pasokan bahan baku pun masih terbatas. Saat ini sumber garam hanya berasal dari ladang Pintu Air sebanyak 25 ton, ladang Keuskupan Maumere 20 ton, dan 10 ton dari ladang anggota.
Rumah produksi tersebut mempekerjakan sepuluh karyawan, terdiri atas empat staf administrasi kantor serta masing-masing tiga pekerja di rumah produksi dan ladang garam.
Sementara itu, Camat Alok Barat, Don Lorenzo Usi Neno da Silva berharap agar kehadiran industri garam baru di wilayahnya dapat memenuhi kebutuhan garam masyarakat sekitar.
Menurutnya, keberadaan industri tersebut menjadi langkah positif dalam mendorong kemandirian dan kesejahteraan warga.
Lorenzo juga memberikan apresiasi kepada pimpinan dan manajemen Kopdit Pintu Air atas peluncuran dua unit usaha terbaru, yakni destinasi wisata Pintar Asia Beach dan PT Garam Pintar Asia.
Ia menilai kedua unit usaha tersebut membawa dampak positif bagi warga Kecamatan Alok Barat maupun Kabupaten Sikka secara umum.
Selain itu, lanjut dia, Kopdit Pintu Air turut berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting melalui penyediaan garam bagi program kesehatan masyarakat.
Dengan hadirnya unit-unit usaha ini, Lorenzo berharap pembangunan ekonomi lokal dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
