Datangi Kantor Bupati, Begini Tuntutan Biarawan Katolik Dekenat Kefamenanu

Kefamenanu, Ekorantt.com – Sejumlah biarawan katolik berjubah lengkap mendatangi Kantor Bupati TTU pada Rabu (16/9/2020). Mereka berencana untuk bertemu Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes.

Sayangnya, rombongan yang dipimpin oleh Deken Kefamenanu, RD. Gerardus Salu ini tak bisa bertemu Bupati Ray. Bupati Ray dikabarkan sakit.

“Sampai di Kantor Bupati TTU, kami hanya ditemui oleh para asisten dan mereka bilang Bupati Ray sedang sakit. Tidak dapat ditemui jadi kami tidak melanjutkan dialog. Kami hanya mau berdialog dengan Pak Bupati,” ujar Romo Gerardus.

Para biarawan katolik ini kemudian bertandang ke Mapolres TTU. Mereka diterima oleh Wakil Kapolres TTU, Yeter B. Selan

Kepada pihak kepolisian, Romo Gerardus meminta untuk menindak tegas masyarakat, pemerintah daerah, dan panitia yang melaksanakan pameran pembangunan, expo, dan pasar rakyat karena berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Kami minta umat Katolik dan seluruh masyarakat agar tidak menghadiri pameran pembangunan, expo, dan pasar rakyat jika Pemerintah Daerah dan panitia tetap kukuh melaksanakan kegiatan itu. Kami juga minta Polres TTU lakukan penertiban jika pemda TTU tetap laksanakan pameran,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Wakapolres TTU, Yeter B. Selan mengatakan, hingga saat ini pihaknya tetap berkomitmen untuk tidak mengeluarkan izin keramaian pameran dalam rangka HUT ke-98 Kota Kefamenanu.

“Bersama Kodim 1618/TTU, kami sudah bersurat kepada Pemda TTU untuk meminta pertimbangan pembatalan karena kegiatan tersebut akan mengumpulkan banyak orang dan berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Pernyataan Sikap

Imam, Bruder, Frater, dan Suster se-Dekenat Kefamenanu menolak pelaksanaan pameran HUT-ke 98 Kota Kefamenanu, dengan menyatakan sikap sebagai berikut:

Pertama, mendukung surat pernyataan Forum Kemuka Umat Beragama (FKUB) yang telah mengeluarkan surat pembatalan perencanaan pameran expo.

Kedua, mengapresiasi Pemda karena membatalkan beberapa kegiatan yang melibatkan anak-anak sekolah.

Ketiga, menyayangkan sikap Pemda dan panitia yang telah melakukan kegiatan pacuan kuda tanpa mempedulikan sikap FKUB dan protokol kesehatan.

Keempat, mendesak pemerintah daerah dan panitia pelaksana untuk segera secara tegas membatalkan rencana seluruh kegiatan pameran pembangunan, expo, dan pasar rakyat.

Kelima, mendesak DPRD II untuk secara aktif dan tegas dalam melaksanakan tugas terhadap pelaksanaan setiap kebijakan pemerintah yang berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Keenam, mendesak aparat keamanan (Pol PP, Polri dan TNI) untuk melakukan penegakan hukum dan tindak tegas terhadap berbagai pelanggaran protokol kesehatan covid 19 sesuai aturan yang berlaku.

Ketujuh, meminta dan melarang umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tidak menghadiri kegiatan pameran pembangunan, expo, dan pasar rakyat bila Pemerintah Daerah dan panitia pelaksana tetap kokoh melaksanakan kegiatan tersebut.

Kristoforus Dos Santos

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA