Ende, Ekorantt.com – Yohana Elsi, Wisudawati asal Desa Colol, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur meneteskan air mata saat mengikuti prosesi Wisuda Universitas Flores (Uniflor) pada Selasa (11/5/2021).
Air mata haru Mahasiswi Program Studi PGSD Uniflor tersebut tak terbendung lantaran tali Kucir yang semestinya dipindahkan oleh rektor, kini peran itu diambil alih oleh bapak kosnya.
Wisuda 434 Mahasiswa Uniflor diputuskan untuk dilakukan secara Daring sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.
Pihak kampus hanya melibatkan 14 wisudawan terbaik secara offline pada prosesi wisuda tersebut. Sisanya dilakukan secara Daring. Demikian pun Elsi, mengikuti wisuda secara Daring dari kosnya di Jalan Samratulangi Ende.
Saat prosesi pemindahan tali kucir, bapak kos Elsi, Adrianus Tonda memindahkan tali Kucir di kepalanya.
“Bapak dan mama tidak bisa hadir. Karena ada pembatasan sosial di wilayah perbatasan Ende. Memang bahagia bisa selesai kuliah. Pinginnya bapak yang pindahkan tali kucir ini,” ujar Elsi sambil mengusap air mata.
Putri pertama Bapak Frans Jeni dan mama Agnes Leni ini menuturkan, dirinya mempercayakan bapak kos untuk memindahkan tali kucir karena orang tuanya hanya petani desa. Mereka tak punya biaya yang cukup untuk menjalani rapid test sebagai salah satu prasyarat melintas batas selama masa pandemi Covid-19.
Meski demikian, Esli tetap bangga karena diberi kesempatan oleh orang tuanya untuk mengenyam pendidikan tinggi di Uniflor Ende.
“Saya ingin bahagiakan mereka. Jasa ayah dan ibu luar biasa,” ucapnya.
Adirianus Tonda, Bapak Kos Elsi mengaku bangga dan ikut terharu karena diberi kepercayaan oleh memindahkan tali kucir.
“Ini penghormatan. Baru kali ini saya pindahkan tali toga. Peran yang semestinya dilakukan oleh rektor atau orang tua kandung jika melalui daring,” kata Adrianus.
Di balik rasa haru, Adrianus bangga anak kosnya yang rata-rata datang dari luar wilayah Kabupaten Ende mampu menyelesaikan pendidikan tepat waktu.
“Saya sudah anggap mereka ini keluarga. Tidak hanya sekadar anak kos. Saya berharap mereka yang sudah selesai kuliah bisa jadi manusia yang berguna bagi keluarga, bangsa, dan negara,” katanya.
Peristiwa berbeda dialami rekan satu kos Elsi. Yohana Helena. Mahasiswi Prodi Fisika Uniflor ini bahagia bisa didampingi oleh ayah kandungnya, Yoseph Todhe Wujon yang nekat datang dari Kabupaten Lembata.
Ayah Helena memilih datang ke Ende lebih awal sebelum adanya pembatasan arus transportasi. Bapak Yosep datang ke Ende sejak 5 Mei 2021 lalu.
“Kami sudah satu Minggu di sini. Waktu dengar akan ada tutup akses penumpang, saya putuskan untuk datang lebih awal,” imbuhnya.