Bajawa, Ekorantt.com – Memasuki hari kelima pasca banjir bandang yang melanda Dusun Melapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, korban Mikel Jegot belum ditemukan oleh tim pencarian. Bahkan proses pencarian korban oleh tim gabungan dari Basarnas Maumere, PMI, TNI, Polri dan BPBD Ngada telah bergeser ke arah Laut Sawu, sepanjang bantaran kali.
Kepala Desa Inerie, Benediktus Milo, menjelaskan demi mendapat petunjuk leluhur, pihaknya bersama tokoh adat melakukan ritual adat di lokasi kejadian.
“Tujuan dari acara adat ini adalah kita berdamai dengan tuan tanah sekaligus bisa mendapat petunjuk tentang keberadaan korban,” ujar Benediktus saat ditanya Ekora NTT pada Rabu, (8/9/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngada terus melakukan upaya pencarian terhadap korban yang hilang hingga saat ini.
“Kita akan terus melakukan pencarian sesuai kondisi darurat yang telah ditetap selama 7 hari kedepan,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Ngada, Ferdinand D. Burah.
Fredi mengungkapkan pihaknya mengalami kendala dimana kondisi topografi lokasi banjir yang cukup sulit sehingga pihaknya harus lebih jeli dalam menentukan titik-titik dimana korban berada.
“Pak Bupati sudah putuskan masa darurat kita ini selama 7 (tujuh) hari kedepan dan semua titik kita masuk dan tidak ada peluang, nanti akan kita putuskan setelah masa darurat,” katanya.
Sebagai informasi sesuai pantauan Ekora NTT di lokasi, kondisi permukaan tanah sudah mulai mengering dan tumpukan material banjir sudah dibersihkan. Masyarakat hingga ini tampak bahu membahu melakukan pencarian terhadap korban Mikel Jegot.
Belmin Radho