Anak Tukang Iris Tuak di Tilang-Sikka Jadi Suster

Maumere, Ekorantt.com – Agustinus Jafarsen dan Katharina Bunga tak menahan haru saat perayaan Misa Syukur anak mereka Maria Adelheit.

Perempuan manis dan cantik ini rupanya sudah menerima Kaul Kekal menjadi biarawati Katolik Putri Renya Rosari (PRR) dengan nama Sr. Maria Fransisia, PRR.

Rasa haru juga datang dari sanak keluarga saat Suster Maria Fransisia, PRR masuk rumah kediamannya di kampung Dokot pada Jumat (8/7/2022) untuk mengikuti Misa Syukur setelah 10 tahun membiara hingga menerima Kaul Kekal pada 1 juli 2022 oleh Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung.

Ayah Tukang Iris Tuak

Sr. Maria Fransisia, PRR memiliki orang tua yang hebat; ayahnya tukang iris tuak dan ibunya mengatur rumah tangga.

iklan

Sang ayah, Agus sapaan manisnya, adalah warga kampung Dokot, Desa Tilang, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT.

Sebetulnya, Agus berasal dari kampung Oja, Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.

Kala ditemui Ekora NTT, Agus bilang ia merantau sejak 34 tahun lalu dan menikah dengan Khatarina, seorang perempuan di kampung Dokot hingga menetap di situ.

Selain berprofesi sebagai petani, Agus berjuang mencari rezeki dengan menjadi seorang tukang iris tuak (minuman khas beralkohol di Flores-Red).

Pekerjaan itu dia lakukan setiap hari sejak 30 tahun silam.

Dari hasil menjual tuak di Pasar Alok, Agus membiayai pendidikan anak-anaknya hingga bangku Sekolah Menengah Umum.

Walau tergolong hidup pas-pasan, Agus dan Khatarina bangga karena putri kedua mereka berhasil dan sukses menjadi seorang biarawati untuk melayani sesama.

“Tuhan yang pakai dia untuk melayani orang banyak. Kami orang susah. Tapi kami bersyukur dari kondisi ini, rencana Tuhan sungguh baik. Sekarang dia sudah menjadi milik semua orang,” ujar Agus.

Sementara itu, RD Silvester Oba, PR yang memimpin Perayaan Ekaristi Misa Syukur Suster Maria Fransisia, PRR dalam kotbahnya mengatakan, rancangan Tuhan memang berbeda.

“Rancangan manusia lebih banyak untuk kelompok tertentu. Rancangan Tuhan memanggil orang untuk melayani sesama,” ungkapnya.

Untuk itu, kepada Suster Maria Fransisia, Romo Silvester meminta untuk tetap setia dalam panggilan Tuhan dan kuat dalam doa.

“10 tahun dalam biara hingga kaul adalah bukti kesetiaan. Untuk itu teruslah setia sampai mati dengan panggilan ini,” terang Romo Sil.

Untuk diketahui, Suster Maria Fransisia adalah suster pertama yang berasal dari Paroki Santa Perawan Maria Tilang, Keuskupan Maumere.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA