Kurangi Sampah Plastik, Difabel Tuna Daksa di Sikka Bikin Pohon Natal dari Barang Bekas

Maumere, Ekorantt.com – Albina Wadan, difabel tuna daksa yang berprofesi sebagai penjahit di Pasar Tingkat Maumere, Kabupaten Sikka, itu tersenyum ramah ketika Ekora NTT menemuinya, Rabu (23/11/2022).

Ia asyik merancang pohon natal dari botol Aqua dan Sprite bekas setelah lelah menjahit pesanan pakaian dari beberapa pelanggan yang menggunakan jasanya.

“Saya bikin barang bekas menjadi pohon natal hanya sebagai pelepas lelah apabila sudah capai menjahit, tapi ini cara untuk mengurangi sampah” katanya.

Perempuan tangguh asal Lembata ini mengakui pohon natal yang dibuatnya tidak sebagus yang dibuat orang normal tetapi ia membantu pemerintah mengurangi sampah plastik dan menjaga lingkungan tetap asri.

“Barang-barang bekas ini dibuang di Pasar Tingkat saya seperti pemulung, saya tunduk pungut tanpa peduli orang mau omong apa yang penting keinginan membuat pohon natal dari botol Aqua dan Sprite itu tercapai,” katanya sambil tertawa.

Ide untuk membuat pohon natal, lanjut dia, sudah digeluti sejak dulu karena pada momen Natal di rumah-rumah, banyak yang menggunakan gelas air mineral bekas yang disusun bertingkat menjadi pohon natal.

“Ide untuk membuat pohon natal dari barang bekas sudah lama, tapi baru terwujud,” ungkapnya.

“Ke depannya kalau sudah pensiun dari menjahit saya ingin sekali mengolah bahan bekas menjadi kerajinan tangan tetapi tentunya butuh modal,” tambahnya lagi.

Sementara warga tetangga di Waioti, Dominggus Koro yang mengenal pasutri difabel tersebut mengungkapkan setiap manusia dikaruniai potensi dan kemampuan untuk berkarya bagi kebaikan diri dan sesama.

“Tapi kemauan yang kuat atau will power adalah motor sekaligus minyak yang menggerakkan semuanya ini. Tanpa kemauan kuat semuanya ini tak berguna,” kata Praktisi Pariwisata Sikka ini.

Minggus lanjut mengatakan, dalam diri Albina dan suaminya Yosep Loku, juga sesama disabilitas terdapat will power tersebut.

Semua orang yang mengenal pasutri Yos-Albina, lanjut Minggus, tahu bahwa mereka yang memiliki keterbatasan fisik lebih kreatif dan tak membatasi daya kreasi mereka.

“Nyatanya kehidupan keluarga mereka layak berkat keuletan dan will power. Sekarang ibu Albina selain menjahit bisa melahirkan karya seni natal dari barang bekas,” tutupnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA