Larantuka, Ekorantt.com – Festival Nusa Solor 2023 tak sekadar belajar tentang tradisi, tetapi menjadi momentum menghidupkan kembali kearifan lokal yang mulai hilang. Salah satunya anyam.
Workshop anyam dipandu Fasilitator dan Finance Complication Officer Komunitas Du Anyam, Ani Teluma.
Any menjelaskan, workshop anyam menjadi media pembelajaran yang baik bagi generasi masa depan melalui tangan-tangan kreatif ibu-ibu yang berkecimpung dalam Komunitas Du Anyam.
“Kami bergerak di bidang anyam melalui tangan-tangan kreatif emak-emak, dan kami beruntung mempunyai CEO adalah orang Flores yang ada di Jakarta, Ibu Hanna Keraf dan kawan-kawan,” ujar Any di sela-sela kegiatan workshop, Kamis (22/6/2023).
Komunitas Du Anyam, lanjutnya, selalu membuka diri menjadi fasilitator untuk sekolah yang membutuhkan pelatihan anyam.
“Setelah diterapkannya muatan lokal di sekolah, komunitas kami membuka diri untuk sekolah yang membutuhkan pelatihan anyam,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pengembangan Seni dan Budaya Kabupaten Flores Timur Silvester Petara Hurit mengungkapkan, kerja kreatif dengan proses yang lama membuat kebanyakan orang tidak betah.
Padahal sesuatu yang luar biasa berawal dari hal kecil dan proses yang tidak instan.
“Karena itu butuh meditasi untuk berani menghidupkan kembali kearifan lokal terutama anyam,” imbu Silvester.
Festival Nusa Solor mengusung tema ‘Tite Kiwan Noon Watan,Tite Kaka Noon Arin’ digelar selama dua hari, yakni Rabu, 21 Juni dan Kamis, 22 Juni 2023 di Pulau Solor.
Sekretaris Daerah Flores Timur Petrus Pedo Maran menjelaskan, Pulau Solor menjadi tonggak sejarah, yang mana dibuktikan dengan sejumlah peninggalan, jejak tutur, dan kearifan lokal.
Bahkan Solor menjadi ikon perlawanan terhadap bangsa Portugis. Belum lagi Cendana Solor menjadi komoditi perdagangan dunia.
Jangan Lewatkan