Wolotopo Jadi Desa Cantik, Bupati Ende Tekankan Pembangunan Daerah Berbasis Data

Yosef melanjutkan, penetapan Desa Wolotopo sebagai Desa Cantik merupakan langkah strategis untuk mendorong kemajuan Kabupaten Ende yang berkelanjutan.

Ende, Ekorantt.com – Bupati Ende Yosef Benediktus Badeoda meresmikan Desa Wolotopo menjadi Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik.

Acara peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Yosef didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ende Martinus Tulit Beni di Kantor Desa Wolotopo pada Senin, 28 April 2025.

“Kami pemerintah akan selalu dukung program Desa Cantik sehingga desa kita jadi lebih taat asas untuk pembangunan daerah yang lebih baik,” kata Yosef.

Ia mengapresiasi BPS yang menghadirkan program Desa Cantik. Menurutnya, literasi tentang data sangat penting dalam pembangunan daerah, mengingat desa adalah ujung tombak pembangunan daerah.

Yosef melanjutkan, penetapan Desa Wolotopo sebagai Desa Cantik merupakan langkah strategis untuk mendorong kemajuan Kabupaten Ende yang berkelanjutan.

Terdapat sembilan desa maju di Ende, salah satunya Desa Wolotopo yang menerapkan sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel.

Desa Wolotopo juga disebut menjadi salah satu desa dengan pengelolaan Bumdes terbaik. Hal itu mengacu pada pendapatan asli desa yang dihasilkan sebesar Rp50 juta per tahun.

“Saya melihat ada banner tentang laporan pertanggungjawaban keuangan desa. Itu sangat bagus dan merupakan bukti nyata bahwa Desa Wolotopo sangat transparan,” tutur dia.

Dengan status baru sebagai Desa Cantik, Bupati Yosef berharap Wolotopo segera tumbuh menjadi desa mandiri dan menginspirasi desa-desa lain.

“Ini yang harus dicontohkan oleh desa-desa lainnya,” tandas dia.

Kepala BPS Ende Martinus Tulit Beni mengatakan peluncuran Desa Cantik sebagai wujud nyata mendukung program Presiden Prabowo.

Asta Cita Presiden Prabowo mendorong pembangunan dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan dengan menempatkan desa, tidak lagi sebagai objek tetapi sebagai subjek dan ujung tombak pembangunan Indonesia.

Program Desa Cantik juga bertujuan agar pemerintah desa dapat memanfaatkan data statistik secara optimal dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Kemampuan SDM di desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data masih membutuhkan peningkatan. Kolaborasi BPS dan desa dalam membina agen-agen statistik desa menjadi sangat penting, kata dia.

Ia berharap dengan adanya program Desa Cantik, pemerintah desa dapat membuat perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran, mengambil keputusan akurat, dan memantau kinerja lebih efektif.

Martinus menambahkan, pada 2022, BPS Ende pertama kali membina Desa Wajakea Jaya di Kecamatan Ende.

Selanjutnya pada 2023, sejumlah desa di sembilan kabupaten/kota di NTT diikutkan dalam pembinaan Desa Cinta Statistik. Namun desa di Ende tidak diikutsertakan.

Baru pada 2024, Desa Nanganesa dilibatkan dalam kegiatan yang sama. Desa Nanganesa berhasil mendapatkan predikat terbaik ketiga setelah Kabupaten Kupang dan TTU.

Untuk 2025, BPS membina Desa Wolotopo dan Desa Manulondo sebagai persiapan untuk penilaian di 2026.

“Dengan adanya kolaborasi BPS dan dukungan bapak Bupati dalam kegiatan Desa Cantik Tahun 2025, semoga kita bisa meraih predikat lebih baik dari tahun lalu. Kita harus punya optimisme yang tinggi,” kata dia.

“Kami diagendakan juga untuk melakukan pembinaan lanjutan terhadap Desa Wajakea Jaya dan Desa Nanganesa,” pungkasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA