
Larantuka, Ekorantt.com — Silfester Theodorus Djagung nama lengkapnya. Sil begitu ia disapa adalah salah satu petani asal desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT. Berkat keuletan dan kerja kerasnya, ia berhasil meraup untung jutaan rupiah per bulan dari hasil bertani buah Pepaya.
Sil mengisahkan awal dirinya mulai bertani pepaya hanya sekedar coba-coba memanfaatkan waktu luangnya usai pensiun dari pekerjaannya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dirinya sendiri dalam memanfaatkan luang sebagai pensiunan PNS menggarap lahan kosong di Konga untuk menanam padi dan jagung. Sisa lahan yang kecil dari menanam padi dan jagung ia manfaatkan untuk menanam pohon pepaya.
Hanya 50 pohon pepaya yang ditanaminya, namun hasilnya luar biasa menguntungkan. Memasuki masa masa panen, dari 50 pohon papaya yang ditanaminya, jutaan rupiah berhasil ia raup.
“Baru satu tahun yang lalu saya tanam. Sekitar bulan Oktober 2019. Pada bulan Maret 2020 saya mulai panen. Seminggu 2 kali panen, kadang bisa sampe 3 kali panen. Satu pohon satu buah dipetik untuk diual. Kadang juga 1 pohon 2 buah. Jadi sekali saya kirim ke Larantuka bisa mencapai 40 hingga 50 buah. Saya jual satu buah dengan Rp.10.000 rupiah per buahnya,” jelas Sil kepada Ekora NTT saat mengunjungi lahan pertanian yang sedang digarapnya pada Kamis (09/10/2020).
Baginya untuk mendapatkan hasil buah pepaya yang baik tidak saja dipengaruhi oleh factor pemupukan tetapi juga pengetahuan dalam seleksi bibit yang baik dan teknik menanam juga sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil panen papaya yang baik.
“Awal bibit pepaya ini saya dapat dari petani-petani di sini. Bibit tersebut saya seleksi. Bibit yang baik saya tanam. Tanam juga ada teknik-tekniknya biar dapat hasil yang baik,” ungkap mantan Kepala Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kec. Ilebura.
Menurut Theodorus, pepaya adalah prospek usaha buah pepaya sangat menjanjikan. Dikatakannya melalui langkah survey pasar pepaya yang dilakukannya diketahui bahwa produksi buah pepaya oleh petani belum mencukupi permintaan pasar di Flores Timur.
“Ini baru pertama kali saya tanam papaya. Ini juga hanya coba-coba dalam rangka survey pasar. Sudah beberapa minggu ini saya ditelpon terus bahwa ada permintaan untuk buah pepaya. Ini berarti prospek pasaran untuk pepaya sangat menjanjikan.” urainya.
“Ini masih langkah survey belum masuk ke langkah usaha. Jadi tahun depan saya ingin menanam semakin banyak lagi sebagi usaha. Saya, juga ingin mengajak petani yang lain agar bisa menjadi petani papaya,” pungkas Sil.